Bab15 | Surat Perpisahan

1686 Words

Mereka tiba di apartemen dan Byan masih terus menarik Kasih hingga mereka masuk ke unit mereka. “Mas ….” Kasih menatapnya masih dengan air mata yang berlinang di matanya. “Kenapa kamu sejahat itu kepadaku?” Tanya Kasih dengan nada pilunya. “Kamu pikir aku akan luluh dengan air mata buayamu itu? Dengan kamu yang tidak langsung memberitahukan kehamilanmu padaku membuatku mendapat jawabannya. Jangan-jangan semalam kamu ke apartemen pria itu untuk merayakan buah hati haram kalian hah?” Byan mendecih dengan tatapan menghina pada Kasih. “Mas … Semalam keadaannya tidak memungkinkan untuk kukatakan padamu, kamu begitu marah dan tidak membiarkanku berbicara. Mas, sehina itukah aku di matamu?” Kasih sesenggukan menatap Byan yang sedikit pun tidak menaruh hatinya atas keadaan Kasih. “Kamu tau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD