BAB 1

1668 Words
Pagi ini James mengendari mobilnya melewati jalanan di kota New York. Setiap pagi James selalu mengantar putri kecilnya ke sekolah. Mobil hitam itu berhenti di parkiran sekolah elite di kota New York. James pun membuka pintu mobilnya lalu turun dari mobilnya. Setelah itu dia melangkah menuju pintu penumpang dan membuka pintu mobilnya. “Sudah sampai Tuan Putri Jolly” ucap James dengan nada seperti seorang supir yang membukakan pintu untuk tuan putri. “Hihi. Papa lucu sekali” ucap Jolly sambil tertawa-tawa. Ya, ini semua karena semalam James kalah bermain kartu dan menebak kata yang mereka mainkan berdua. Alhasil sekarang James harus menjadi pelayan Jolly seharian ini. James menggendong Jolly dan mengantarkannya sampai ke depan ruangan kelas. “Sudah sampai sayang” ucap James menurunkan Jolly dari gendongannya. “Terima kasih Papa” ucap Jolly tersenyum. “Oh ya, Papa jangan lupa siang ini Papa harus mengajakku makan siang di luar” ucap Jolly mengingatkan James. “Tentu saja. Papa akan datang lebih awal menjemputmu sayang” ucap James dengan tersenyum. “Horeeee” teriak Jolly dengan senang. “Kalau begitu aku masuk kelas dulu ya Pa” ucap Jolly. “Sepertinya ada yang lupa” ucap James menghentikan kaki Jolly. “Oh iya” ucap Jolly berbalik menuju James yang masih berjongkok di depan pintu kelas Jolly. Emuach Jolly mengecup pipi James. “I love you Papa” ucap Jolly dengan senyum manisnya. Emuach James mengecup kening Jolly. “I love you too, Jolly sayang” ucap James dengan tersenyum. Setelah memastikan putri kecilnya sudah baik-baik saja dan senang, James pun meninggalkan sekolah Jolly. Berbeda saat bersama Jolly, James terlihat sangat hangat dan ramah. Tetapi ketika dia tidak bersama Jolly, wajah dingin James kembali. Tetntu saja membuat omongan semua Ibu-Ibu yang mengantarkan anak mereka di sekolah yang sama dengan Jolly. Seperti saat ini mereka saling berbisik membicarakan James. Walau tampangnya dingin dan tidak bersahabat tetap saja para ibu-ibu muda yang cantik-cantik itu mencari perhatian ataupun tebar pesona pada James. Siapa yang tidak kenal dengan James. Duda keren beranak satu seorang Detektif terkenal di New York City. Banyak para wanita berlomba-lomba mendekatinya, sayangnya tak ada satupun dari mereka yang berhasil menjinakkan singa tidur itu.  Hanya satu wanita yang dapat menaklukkan hati James yaitu Ibu Jolly istri James yang sudah tiada. James sangat mencintai istrinya dan tidak ada niat untuk menggantikan posisi istrinya itu di hati James. James sudah kembali mengemudikan mobilnya menuju rumah yang sudah diberi tanda polisi. Rumah bekas kejadihan pembunuhan. James masih menyelidiki barang bukti yang belum ditemukan di sana. Seperti inilah pekerjaan James, tidak jauh-jauh dari kasus pembunuhan ataupun perampokkan. Mencari bukti dan memecahkan masalah. James bersama timnya sudah siap dengan sarung tangan putih mereka. Memeriksa setiap sudut rumah, mencari sebuah kejanggalan yang tak kasat mata sudah biasa bagi James. James melangkah ke dapur rumah besar yang sudah tak berpenghuni itu. Matanya meneliti semua sudut dan ruangan itu. Ada satu tempat yang sepertinya menggangu penglihatan James. James melangkah menuju rak tempat pisau-pisau tersusun rapi. Baru dua hari lalu James mendatangi rumah ini. James tetapi ada satu pisau yang tiba-tiba saja berada di salah satu rak ini. James masih ingat jelas sekali, dua hari lalu satu tempat ini kosong, tetapi kenapa hari ini bisa ada pisau bertengger disana. Padahal sejak kasus pembunuhan yang menimpa seorang pria tua pemilik rumah ini, tidak ada seorang pun yang datang atau tinggal disini lagi. James mengambil pisau itu lalu memasukkannya ke dalam kantong plastik khusus untuk barang-barang hasil temuan. Satu jam James sudah berada di rumah itu. Pisau yang James temukan itu, James berikan kepada timnya untuk diselidiki sidik jarinya. Selain itu James meminta salah satu timnya memberikan satu set pisau yang sama persis dengan yang ada di dapur rumah itu. Setelah memastikan semuanya selesai James kembali ke kantornya. Sesaimpanya di kantor James menemukan surat di meja kerjanya. James mengambil surat itu dan membaca pengirimnya. James sedikit bingung ketika membaca pengirimnya dari David di Inggris. Sejujurnya James tidak pernah mempunyai teman bernama David apalagi tinggal di Inggris. Surat ini berbentuk tidak biasa, bisa dikatakan surat ini seperti surat cinta yang dikirim pria untuk wanita yang dia cintai. Kenapa bisa seperti itu, tentu saja karena surat ini menggunakan amplop bewarna pink lalu diberikan hiasan gambar boneka beruang sedang memegang hati, lalu di setiap sudutnya dipenuhi dengan hiasan bunga. Awalnya James merasa jijik apalagi saat membacanya dari seorang pria, ingin sekali dia buang surat itu ke tempat sampah. Tetapi niatnya dia urungkan, tidak mungkin orang biasa sampai seniat ini mengirimkan surat ke kantornya. Apalagi dari Inggris, James yakin ada maksud tertentu dari surat ini. James akhirnya membuka surat itu. To : Mr James Detektif terkenal di dunia   Hallo, Sebelumnya perkenalkan nama saya David. Pasti anda bingungkan. Atau sebenarnya anda ingin membuang surat cantik ini ke tempat sampah. Tapi tunggu dulu, kalau anda sudah baca surat ini berarti anda gagal membuangnya ke tempat sampah. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih karena sudah membaca surat ini. Maaf ya, saya terlalu berbasa-basi. Tapi saya yakin anda pasti akan mencari tahu maksud dan tujuan saya mengirimkan surat nan cantik ini kepada anda. Coba anda basahkan sedikit dengan air kertas ini, anda akan tahu maksud dan tujuan saya. Selamat mencoba David Kalau sebagi orang biasa pasti akan langsung membuang surat aneh ini. Tetapi James yakin ada sesuatu di dalam surat ini. James pun pergi ke wastafel, lalu dia membasahi tissue dengan air. Setelah tissue itu basah James mengelap kertas surat tadi dengan tissue basah tu. Benar sekali disana munculah tulisan-tulisan. James kembali ke tempat duduknya dan mulai membaca kembali surat itu. Terima kasih Mr James anda sudah mau mengikuti intruksi saya dan berhasil menemukan surat ini. Tidak perlu berlama-lama. Kenalkan Saya David Komisaris besar kepolisian di Inggris. Saya ingin meminta tolong kepada anda. Di Inggris kami mempunyai kasus pembunuhan yang sudah 5 tahun ini belum terungkap. Segala cara sudah kami kerahkan dan sama sekali tidak ada petunjuk dari pembunuh itu. Saya meminta tolong kepada anda untuk membantu menyelidiki kasus pembunuhan ini. Saya ingin pembunuh berdarah dingin itu tertangkap dan menghentikan aktivitas membunuhnya. Dalam sebulan dia bisa membunuh dua tau tiga orang di tempat yang berbeda. Saya akan memberikan bayaran yang sangat mahal dan fasilitas termewah untuk anda dan putri kecil anda. Tidak perlu khawatir data diri anda akan saya sembunyikan jadi tidak ada yang tahu kalau anda adalah detektif. Satu lagi jangan sampai banyak orang yang tahu tentang tugas anda ini. Saya tidak ingin pembunuh itu mencium penyelidikan kita. Saya akan menunggu jawaban anda secepatya. Terima kasih David Benar dugaan James, surat tidak biasa ini justru adalah sebuah pekerjaan untuknya. James menyimpan surat itu di laci mejanya. Sebenarnya James merasa sangat tertantang sekali. Tetapi ada satu hal yang menghantui pikirannya, yaitu Jolly putri kecilnya. Siang hari James ternyata terlambat satu jam menjemput Jolly. Untuk membuat putri kecilnya agar tidak marah James membawakan makanan kesukaan Jolly yaitu pancake apel kesukaan Jolly. James membungkusnya dengan kotak berbentuk hati dan setangkai mawar merah kecil. “Untuk tuan Putri” ucap James memberikan kotak berbentuk hati itu de depan wajah Jolly. Jolly membalikan tubuhnya membelakangi James. Benar dugaan James Jolly marah karena dirinya terlambat menjemput Jolly. James pun masih mempunyai cara untuk membuat puteri kecilnya itu agar tidak marah lagi. “Baiklah, sepertinya Tuan Puteri sedang marah. Kalau begitu pancake ini Papa makan saja sendiri” ucap James dengan sengaja membuka kotak berbentuk hati itu di depn Jolly. Mencium aroma pancake yang masih hangat tentu saja membuat Jolly meliriknya. Itu adalah makanan kesukaan Jolly, mana mungkin dia menolak makanan favoritenya. Baru saja James ingin menyendok pancake itu Jolly langsung merebutnya. “Jangan” ucap Jolly merebut pancake dari tangan James. “Ini baru anak Papa. Ayo kita pergi makan” ucap James. “Aku mau makan pancake ini dulu Pa” ucap Jolly. “Iya, kita makan di mobil saja ya” ucap James menggendong Jolly. James pun berhasil membuat mood Jolly kembali ceria hanya dengan pancake apel kesukaannya. Kini mereka berdua sedang dalam perjalanan ke sebuah Mall di kota New York. Setelah menghabisi pancakenya, Jolly mengelap tangannya dengan tissue. Lalu dia pindah ke bangku belakang untuk mengganti pakaiannya di dalam mobil. Tak lupa James menekan tombol di mobilnya agar kaca jendelanya langsung tertutupi otomatis agar tidak bisa terlihat apapun dari luar dan dari dalam. James mengajak Jolly makan di sebuah cafe di Mall itu dan tak lupa pergi ke toko mainan untuk membalikan Jolly mainan baru. James dan Jolly hanya pergi ke dua tempat ini saja café dan toko mainan. Setelah itu mereka kembali pulang. Seperti itu saja sudah membuat Jolly senang. Malam hari James memastikan Jolly sudah tidur di kamarnya. Lalu James kembali ke ruang televise untuk menonton. Ponselnya bordering dan James melihat itu adalah nomor tidak dikenal. James pun mengangkatnya. “Halo” ucap James. “Halo Mr James. Saya David” ucap pria di seberang sana. “Oh anda” ucap James. “Iya, apa anda sudah menerima surat dari saya?” tanya David. “Sudah” jawab James. “Sudah membacanya?” tanya David lagi. “Sudah” jawab James singkat. “Lalu jawaban anda?” tanya David lagi. James terdiam dan menoleh ke arah kamar Jolly. James pun bangun dan melangkah menuju kamar Jolly, lalu membukanya sedikit melihat Jolly sebentar dan kembali menutup pintu kamar Jolly lagi. “Mr James bagaimana, apa anda ingin menolong kami?” tanya David. “Berikan saya waktu untuk memikirkannya” jawab James. “Apa anda keberatan?” tanya David. “Saya akan pikirkan tawaran anda untuk ke Inggris” ucap James. “Baiklah besok saya akan menghubungi anda lagi. Terima kasih” ucap David dengan nada bersahabat. James memejamkan matanya. Dia bingung, James ingin sekali menyelidiki kasus pembunuhan itu karena itu tantangan buatnya. Tetapi James memikirkan Jolly, karena Jolly anak gadis James satu-satunya mempunyai kelemahan takut dengan orang asing. Jika James pindah ke tempat yang baru, akan sulit untuk Jolly beradaptasi. Jolly akan mengamuk ketakutan jika bertemu dengan orang asing yang belum dia kenal. Tanpa James sadari Jolly mengintipnya dari balik pintu kamar. Jolly melihat James dengan wajah bingungnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD