Prolog
Prolog
Angel membawa semua jiwaku pergi saat kematiannya. Kami saling mencintai tapi Tuhan lebih mencintainya.
Aku tidak bisa menggantikannya dengan siapa pun.
Aku benci menjadi pria tidak berguna, bahkan tidak bisa menyembuhkan penyakitnya. Atau mengurangi rasa sakit yang dideritanya. Penyakit Kanker serviks stadium akhir. Mengantarnya pada keabadian.
Sampai gadis ceroboh tapi ceria mengusik ketenanganku...
Aku sangat membencinya karena membuatku terpengaruh akan kehadirannya.
Bahkan dia masih sangat belia...apalagi statusnya yang masih saudara sepupu dari iparku membuatku enggan menjalin hubungan dengan gadis itu.
Aku berusaha mengabaikan kehadirannya, tapi semakin kuhindari dia seperti lintah menempel disisiku terus...
Dasar gadis ceroboh keras kepala.
Austin Gerald Klein
Aku melihatnya dengan kekasihnya, wanita yang cantik dengan binar kebahagiaan di manik matanya, dia selalu tersenyum diantara kondisinya yang tidak sempurna, wanita itu bahkan duduk diatas kursi roda dan yang kudengar sedang sakit.
Aku mencintai Austin sejak pertama kali bertemu. Tapi aku bukan gadis perusak suatu hubungan, aku tahu batasanku walau aku masih belia. Jadi kurasa aku hanya MENGAGUMI.
****
Austin Gerald Klein, putra pasangan Jashon Klein dan Kanaya Abigail. Dia menjadi sosok yang berbeda sejak kematian Angel, wanita yang dia cintai. Meski Angel sudah meninggal Austin tidak mencari penggantinya. Dia hidup dalam baying-bayang kenangan Angel. Lelaki itu menjadi sosok yang dingin dan sinis, apalagi kepada wanita yang sengaja menggodanya. Baginya yak ada yang bisa menggantikan sosok Angel dalam hidupnya. Hingga semesta berkata lain, saat seorang gadis belia membuat dunianya terbalik. Dia berusaha mengenyahkan bayangan dan pesona gadis itu.
Apalagi saat mengetahui kalau gadis ceroboh yang bernama Amanda Patricia Dexter itu masih sepupu dari adik iparnya, Marcus Dexter. Kian membuat Austin bertekad mengenyahkan pesona Amanda yang mulai menyihirnya.
Sekali lagi semesta berkata lain saat simpul kehidupan keduanya terkait. Kedua insan yang bertekad saling menjauh ternyata saling mendekat tanpa mereka sadari. Hingga suatu kejadian membuat keduanya terjebak dalam situasi yang kian menguatkan kedekatan mereka berdua.
Perasaan cinta keduanya berkali-kali teruji, akan tetapi saat Tuhan berkehendak, apa yang bisa memisahkan keduanya?
>>Bersambung>>