Bella menatap satu persatu yang hadir di pesta pernikahannya dengan Jello. Sepertinya Jello memang niat sekali membuat pesta pernikahan yang megah dan mewah. Bahkan wartawan di luaran sana tak henti-hentinya meliput pernikahan mereka. Bella melihat ke sampingnya, yang mana Jello sedang mengobrol dengan beberapa temannya. Bella tidak tahu siapa saja nama teman Jello, yang dirinya tahu hanya Gavin saja. Beberapa hari yang lalu berjumpa dengan Gavin dan berkenalan. Huh, Bella menatap pada cincin pernikahannya dan tidak tahu apa yang dirasakannya sekarang. Ia bahagia dan sekaligus sedih. Pernikahan yang diharapkannya dulu adalah pernikahan penuh cinta bukan pernikahan penuh kebohongan seperti ini. “Bella.” Bella melihat pada Vania