Part 06

1023 Words
          “Hai, Bella.”              Bella yang merasa namanya dipanggil, menatap pada lelaki itu dan terkejut.             “Kau?!”             Bella menatap lelaki di depannya dengan mencoba mengingat siapa nama lelaki di depannya ini. Ia pernah berkenalan dengan lelaki itu beberapa waktu yang lalu, atau kapan. Ntahlah, Bella lupa kapan berkenalan dengan lelaki ini. Lelaki ini sepertinya langganan di klub malam ini, mengingat beberapa kali ia pernah melihat pria ini memasuki klub mala mini.             “Kau lupa padaku? Kau lupa pada pria tampan sepertiku, kau sangat keterlaluan sekali Bella!”             Bella mengaruk tengkuknya dan tersenyum cangung, dirinya memang lupa pada pria yang berada di depannya ini. Kehidupan Bella yang sangat rumit, sering membuatnya lupa pada orang baru dikenalnya apalagi hanya mengenalnya sekilas saja.             “Maaf, aku sungguh tidak ingat namamu siapa, tapi, aku masih ingat kalau kita pernah berkenalan dan aku lupa namamu,” ucap Bella meminta maaf pada lelaki tampan yang berada di depannya.             Lelaki itu mengangguk dan mengulurkan tangannya pada Bella, yang langsug disambut oleh Bella dengan senyuman manisnya.             “Namaku Jello, kau harus mengingatnya mulai sekrang, kalau kau melupakannya lagi, kau sangat kejam melupakan nama pria tampan sepertiku. Banyak sekali wanita-wanita luar sana yang mengingat namaku, tapi, kau tidak mengingat namaku. Aku sangat sedih Bella,” ucap Jello mendramatisir diakhir kalimatnya.             Bella meringis dan merasa sangat bersalah sekali pada Jello, dirinya tidak sengak untuk melupakan Jello. Bella banyak masalah dan tidak bisa mengingat siapa saja yang berkenalan dengannya baru-baru ini.             “Aku tidak sengaja melupakanmu, aku banyak pikiran belakangan hari ini, membuatku tidak bisa mengingat siapa saja yang berkenalan denganku belakangan ini,” ucap Bella tersenyum manis pada Jello.             Jello mengerutkan keningnya, mendengar ucapan Bella kalau ada orang yang berkenalan dengan gadis itu selain dirinya belakangan hari ini. Siapa mereka, apakah mereka lelaki dan menyukai Bella, jello tidak akan membiarkan para lelaki itu mendekati Bella yang akan menjadi istri kontraknya sebentar lagi.             “Kau berkenalan dengan banyak orang belakangan ini? Apakah mereka pria?” tanya Jello datar, dan tidak suka membayangkan kalau tangan Bella banyak disentuh oleh pria lain.             Bella mengerutkan keningnya, pasalnya ia tidak pernah berkenalan dengan banyak lelaki. Dan ia malahan berkenalan dengan para wanita. Dirinya tidak mengingat siapa saja itu, padahal mereka sangat baik padanya dan mau menolongnya beberapa kali.             “Aku malahan banyak berkenalan dengan wanita. Aku tidak suka berkenalan dengan pria, apalagi kalau berkenalan di klub malam seperti ini,” jawab Bella.             Jello yang mendengar ucapan Bella mendesah lega, dan tidak khawatir kalau tangan Bella disentuh oleh banyak pria. Karena Jello tidak akan membiarkan pria lain menyentuh Bella mulai sekarang, atau mulai dari dirinya melihat Bella pertama kali di restoran waktu itu.             “Ah, syukurlah. Aku tidak bisa membayangkan kalau tanganmu yang mulus itu, banyak disentuh oleh lelaki hidung belang. Aku akan mematahkan tangan Mereka, kalau mereka berani menyentuhmu dan membuat hal yang tidak-tidak padamu,” ucap Jello datar.             Bella mengerutkan keningnya, kenapa Jello berkata seperti itu. Padahal dirinya tidak mempunyai hubungan apa pun dengan Jello, tapi, mengapa pria itu berkata hal semacam itu.             “Maaf, kenapa kau ingin mematahkan tangan mereka? Padahal aku dank au tidak memiliki hubungan apa pun, dan kau tidak perlu marah mereka menyentuhku,” ucap Bella.             Jello mendengkus mendengar ucapan Bella, tentu saja dirinya akan punya hubungan dengan Bella. Karena Bella akan menjadi istrinya, dan ia tidak mau calon istrinya disentuh oleh pria lain. Jello tidak mau mendapatkan barang bekas sebagai istrinya, walaupun ia hanya menikah secara kontrak dengan Bella dan tidak ada melibatkan perasaan di dalamnya nanti.             Namun, tetap saja Jello ingin memiliki istri yang perawan dan Jello menjadi pria pertama untuk istrinya itu.             “Kau akan mempunyai hubungan denganku nantinya. Aku tidak mau kau berdekatan dengan pria lain lagi, dan mulai sekarang kau harus menjaga jarak dengan pria lain,” ucap Jello menatap kedua mata Bella dengan tatapan tajamnya.             Bella semakin bingung dengan ucapan Jello. Hubungan apa, padahal dirinya tidak pernah kenal dekat dengan Jello sebelumnya. Malahan dirinya berbicara dengan Jello baru dua kali, dan kenapa pria itu seolah ingin mengatur kehidupannya dan mengatakan akan mempunyai hubungan dengan pria itu nantinya.             “Apa maksudmu? Aku tidak mengerti sama sekali, kau mengatakan kalau aku akan mempunyai hubungan denganmu nanti, dan hubungan apa itu?” tanya Bella penasaran.             Jello menyeringai, belum saatnya Bella mengetahui rencana Jello yang ingin menjadikan gadis itu sebagai istri kontraknya. Ada saatnya ia akan mengatakannya pada Bella nantinya, tapi, tidak sekarang. Jello akan mengatakannya kalau sudah waktunya dan Bella dalam keadaan yang sangat susah sekali.             Sekarang Bella belum terlihat susah sekali, dan ia tidak bisa mengatakannya sekarang. Pasti Bella akan menolaknya, dan tidak mau menikah secara kontrak dengan Jello.             “Aku tidak bisa mengatakannya sekarang. Kau akan mengetahuinya nanti, dan saat itu kau tidak bisa terlepas dariku, sebelum aku yang ingin melepaskanmu. Kau bisa merasakan bekerja untuk sementara ini sebelum kau mempunyai hubungan denganku,” ucap Jello.             Bella semakin penasaran apa maksud ucapan Jello. Tidak mungkin pria itu ingin menjadikan dirinya istri pria itu. Bella sangat sadar diri, dan tidak pantas untuk memiliki hubungan dengan Jello yang tampan dan kaya. Apalagi menjadi istri pria itu. Bella hanya berandai saja, dan tidak akan terwujud memiliki suami yang tampan dan kaya.             “Kau tidak bisa mengatakannya sekarang? Apakah kau akan menjualku atau menculikku?” tanya Bella, itu yang terlintas dalam benaknya sekarang tentang hal yang dilakukan oleh Jello padanya.             Jello tertawa mendengar ucapan Bella, mana mungkin dirinya menjual gadis secantik Bella. Lebih baik untuk dirinya dari pada untuk dijual. Bella itu adalah berlian di tumpukan jerami, dan sebuah keberuntungan Jello bertemu dengan Bella dan akan menikah dengan Bella nantinya.             Melihat Bella yang polos, cantik, manis, dan tentunya menggoda sebuah keberuntungan Jello memiliki istri kontrak dan bisa mengaturnya sesuka hati dirinya.             “Kau akan tahu nantinya, aku akan memberitahumu sebentar lagi Bella,” bisik Jello sensual dan mengusap pipi Bella lembut.             Bella terpaku dengan usapan tangan Jello, dan tidak tahu harus berbuat apa. Apakah dirinya sekarang tampak seperti w************n, mau saja pipinya dielus oleh lelaki yang baru dikenalnya. Dan sialannya lagi, Bella malah menikmati usapan lembut Jello pada pipinya.             Oh, Bella kau harus sadar. Kalau kau dan Jello berbeda jauh, dan tidak akan pernah memiliki hubungan. Jello pasti akan menjualnya, atau menculiknya terlebih dahulu dan membawanya jauh dari Negara ini dan menjadikannya wanita lelanga. Ya, pasti itu.             *olc*
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD