Chapter 48

970 Words

Berbeda dengan Lisa yang sudah sampai di Apartement Altuera, dirinya berselonjor di bed sofa depan tv ruangan, masih dengan rasa kesal yang menjalar bahkan ayahnya Prass Devano saja mencaci maki dirinya. Lisa membuka blazer miliknya dan hanya menanggalkan tanktop berwarna hitam di tubuhnya dengan rok seukuran paha. Lisa masih mengingat apa yang ia ingat pertama kali bekerja, dari mulai salah alamat kantor bahkan hingga di marahi dan harus melayani seorang Prass. “Gila, apa jadinya gw kalau jadi istri resminya si Prass? Bisa-bisa gw jadi gila betulan, hidup gw Cuma pengen happy dan banjir uang. Bukan banjir kekangan dan omelan, keluarga payah,” Lisa menggaruk-garuk rambutnya karena rasa lelah akibat stress seharian bekerja dengan Prass. Kedua mata Lisa mengambil remote televisi, dengan mem

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD