Penantian Sia-Sia

1704 Words

“Silahkan diminum dulu, nona. Apa perlu saya pesankan makanan dulu untuk anda? Ini sudah waktunya makan malam, tuan Nelson pasti mengerti jika anda makan duluan.” Ujar Liam yang merasa serba salah, ia duduk menemani Jennie lantaran tak tega melihat ekspresi sedih wanita itu. Tampaknya Jennie agak tertekan dengan penantian yang belum ada kepastian ini, Liam pun tak menyangka mengapa Nelson belum juga menghubunginya, membuat hatinya ikut ketar ketir saja. Jennie menggeleng lemah sembari tersenyum, diangkatnya gelas berisi jus mangga itu seraya berkata, “Tidak perlu tuan, ini saja sudah cukup. Aku tidak akan lancang memulai makan sebelum dia yang mengajakku kemari datang.” Liam ikut tersenyum, jawaban Jennie yang terdengar begitu manis. Simpel namun menunjukkan karakter dari wanita itu, dal

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD