Meski dengan berat hati sang ibu mulai mencoba menceritakan apa yang terjadi. Ibu tersebut menatap ke arah Runa dan mulai melihat pada Zen dan juga yang lainnya. "Tidak apa-apa ..." Runa lagi-lagi menenangkan sang ibu. "Safira, nama saya Safira. Kalian panggil saja saya Safira." Safira mulai membuka dirinya. Perlahan, Safira mulai menceritakan apa yang terjadi padanya saat gempa itu dimulai. Saat guncangan itu menderu, saat ia terpisah dari Ibu Wilda tetangganya, saat ia mulai memutuskan untuk menuju kantor suaminya hingga saat ia kelelahan saat berjalan dan memutuskan untuk beritirahat di dalam sebuah mini market. "Saat itu saya tertidur karena kelelahan, tubuh saya juga terasa lemas sekali saat itu. Telepon genggam saya juga tidak ada sinyal. Langit pun tidak menunjukkan adanya per