Runa Cemburu

2083 Words

Pelukan erat dan suara isakan yang terdengar menyayat hati Ayah Nina. Sejujurnya hatinya pun sama sakitnya melihat anak semata wayangnya yang kini bersikap sangat aneh dan mengkhawatirkan. "Ibu, apa kita harus mencoba memanggil dia?" Pertanyaan yang keluar dari mulut suaminya itu ditentang keras oleh istrinya. "Tidak, aku tidak mau anak itu dekat dengan putri kita. Kamu lupa apa yang terjadi pada keluarga kakakku?" Kondisi Nina pun kini sudah benar-benar mengkhawatirkan. Ia tak bisa lagi dengan penuh energi melempar berbagai barang dan juga berteriak. Nina hanya bisa merebahkan tubuhnya tanpa bisa bergerak. Ia mentap kosong langit-langit kamarnya. Sesekali suara meracau terdengar darinya. Belum lagi air mata yang kerap menetes dari pelupuk matanya semakin menambah kerisauan orangtua Nina

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD