81. Fakta

1862 Words

"Dia masih menolak untuk makan?" Jamaludin membuka suaranya. Untuk beberapa lama, ruangan itu diam dan sepi. Setiap orang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Moti bagaikan mayat hidup, dia hanya membuka matanya tanpa bergerak selama dua hari ini. Cika mengangguk lesu. "Momok syok, Pa. Dia tidak bisa menerima ini semua." Ujar Cika. Astri menahan tangisnya. "Tentu saja dia tidak bisa menerima ini, dia bahkan tak tahu kalau kedua orang tuanya telah tiada selama lima tahun." Ujar Astri serak. Agil yang berada di ruang keluarga itu menggenggam tangan sang bibi. "Hiks...yang lebih prihatin dan tersiksa adalah Momok...hiks...banyak beban yang dia tanggung...hiks...hiks...bagaimana kondisi kejiwaannya nanti?" Astri mendongak ke arah Jamaludin sambil terisak pilu. "Apa dia seperti Gea d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD