"Tunggu Sa!"
Sifa buru-buru menyusul keluar, namun Aksa yang terlanjur kesal terus melangkah cepat menuju ke arah lift. Hanya beberapa detik sebelum pintu lift tertutup, akhirnya Sifa berhasil nyelonong masuk.
Sayangnya tidak cuma mereka, beberapa orang lain juga berada di dalam lift. Sifa terpaksa hanya bisa diam berdiri di samping Aksa yang sedang merajuk. Namun, hal menggelikan terjadi ketika lift mereka berhenti di lantai sepuluh. Begitu pintu terbuka, seorang pria muda yang sedang berdiri di sana langsung sumringah melihat keberadaan Sifa.
"Eh, ada Bu Dokter cantik!" sapanya melambaikan tangan sambil melangkah masuk lift.
"Mau kemana kamu, Ton?" tanya Sifa yang tersenyum menanggapi dengan ramah sapaan bocah ganteng itu.
"Toko buku, mau cari bahan materi buat tugas."
Aksa menari
