Setelah kelas mereka selesai, Denias dan Panji tampak menunggu Nada di parkiran.
"Kenapa aku tidak boleh menyampaikan kabar gembira ini?" tanya Denias pada Panji.
"Masalahnya diantara kita bertiga, cuma Nada yang belum punya pacar. Lagipula kau hanya diberi kesempatan, bukan benar-benar sudah jadian." kilah Panji.
Panji tidak ingin Denias semakin menyakiti Nada jika Denias memberi tau Nada kalau Dita memberinya kesempatan untuk membuktikan kalau Denias benar-benar menyukai gadis itu.
"Kau benar. Jika nantinya kita jalan dengan pacar masing-masing, Nada pasti kesepian. Masalahnya kita juga tidak bisa selamanya ada untuk Nada." ujar Denias.
"Cih ucapanmu terdengar sangat menyebalkan. Aku dan Ayu sudah lebih dulu pacaran, tapi sejauh ini, aku selalu punya waktu untuk kalian. Saat kau ber
