"Marcell kamu ngapain disini hah? Astaga bisa-bisanya kamu masuk ke kamarku. Gimana kalau ibu kostku lihat?" tanyaku tidak percaya dengan yang kulihat. Marcell malah semakin berjalan mendekat. Akupun tidak bisa menolak malah seolah-olah menyambutnya. Dia naik ke tempat tidurku, menyentuh pipiku lembut. Akupun hanya terbuai dengan sentuhannya. Setelah itu menarik tengkukku dan mencium bibirku lembut. Akupun membalas ciumannya. Kami sama-sama memejamkan mata dan terbuai. Saling menautkan lidah, dan tangannya kemudian meremas payudaraku lembut. Kurasakan seolah ada aliran listrik, dan hawa panas mulai menjalar ke seluruh tubuhku. Sentuhan yang kurindukan sejak terakhir kali, kami melakukannya di kantor. Setelah puas mencium bibirku, diapun menyusuri leherku, hanya mampu membuatku menegang