Setelah pertemuan dengan Ayah kemarin. Aku pindah ke rumah keluarga Notowihardjo. Aku sempat berpamitan dengan Ibu kostku. Beliau sangat senang sekaligus terharu mengetahui kenyataan bahwa aku ternyata masih memiliki seorang Ayah. Beliau selama ini kuanggap sebagai sosok pengganti Ibuku. Ditemani Ayah dan sopir pribadinya Deny kami tiba di rumah Notowihardjo, yang mungkin sekarang aku bisa sebut sebagai rumahku. Rumah inipun tidak asing bagiku. Sewaktu Kakek Notowihardjo meninggal, aku sempat berkunjung ke rumah ini. Rumah ini terlalu besar untuk kutinggali hanya berdua bersama Ayah. Rumah dengan nuansa kayu, meninggalkan kesan alami. Parkiran yang luas dengan banyak pohon besar menambah kesan kesejukan. Sedangkan di bagian belakang. Ada taman dan kolam renang dan beberapa sangkar burung