Home

1019 Words

Justin menggeleng-gelengkan kepala melihat Theo yang terlalu keras kepala menginginkan adik tersayangnya. "Kak Justin, aku mohon sama Kakak kali ini saja membiarkan aku memilih pilihanku," mohon Tamara dengan mata berkaca-kaca. "Oke Kakak merestuimu sekarang, tapi ingat jika dia menyakitimu maka Kakak akan benar-benar membuat pria ini menyesal," balaa Justin. "Lihat saja nanti adikku tersayang. Kamu akan lihat cara Kakak memisahkan kalian berdua dari cara yang baik sampai yang terburuk," gumam Justin. "Hah? Benaran, Kak? Kakak memberi izin?" tanya Tamara histeris sambil memeluk Justin. "Demi kebahagiaanmu apa sih yang enggak," jawab Justin. Theo menatap Justin yang tersenyum mengejek ke arahnya. Dia tahu betul Justin tidak mungkin membiarkan Tamara begitu saja. "Kau tidak akan perna

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD