I Want Hug You

1048 Words

Keesokan harinya, cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar menyinari kedua insan yang tengah berpelukkan. Jika ada yang melihat mereka pasti mengira kakaknya sangat menyayangi adiknya. Mata Justin terbuka perlahan. Dia menatap Tamara yang masih terlelap di dalam dekapannya. Dia melihat pipi Tamara yang memar karena ulahnya merasa sangat bersalah, seharusnya tidak seperti ini. "Kamu selalu cantik walaupun sedang tidur," gumam Justin. Justin perlahan melepaskan pelukannya dari Tamar, lalu dia langsung pergi ke kamar mandi. Mata Tamara terbuka seketika saat mendengar suara pintu kamar mandi tertutup. "Aw, pipiku sakit," kata Tamara lirih. Tamara bangun dari ranjang, lalu dia berkaca di depan cermin. Dia melihat memar di pipinya mendudukkan diri dan meneteskan air matanya. Hati dia tera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD