"Kau yakin Pak Kurama bisa menghandle proyek itu?" Jimin masuk ke ruangannya sambil membaca setiap detail hasil keputusan rapat pagi itu. Sementara Matsuya masih mengekorinya dengan setia, juga sekertarisnya. "Letakkan saja, di situ!" perintahnya pada sang sekertaris. "Jangan lupa ketik ulang hasil meeting tadi. Aku ingin laporannya siap hari ini." "Baik, Pak," sahut wanita itu, lalu berlalu dari sana. Tak lupa ia membungkukkan badan pada Naira yang menatap mereka dengan tergugu. "Bagaimana, Matsuya?" Kembali Jimin berkonsentrasi pada sahabatnya. Ia mendudukan diri di atas sofa. Sementara netranya masih tetap fokus pada map terbuka di tangannya. "Aku memiliki keyakinan penuh padanya. Meski ini pertama kalinya dia mengajukan tender kejasama dengan kita, tapi sudah kuselidiki sepakterjan