aku dan anakku
lelah sekali badanku hari ini tumpukan barang daganganku dari mulai pakaian bayi hingga dewasa kerudung sprei dan yang lainnya,kulihat anakku yang semata wayang baru pulang sekolah sd kelas 4 menghampiriku ,"mama aku boleh tidak hari ini tidak ikut les matematika aku malu di ledekin temen-temen lesku kalau papaku penjudi dan aku malu sekali mama."ujar anakku dengan tatapan yang memelas.aku sejenak menelan salivaku ada rasa sesak dihatiku melihat mata anakku segudang kata-kata tak sanggup aku jelaskan.ingin raaanya menangis mendengar anakku berkata demikian tapi aku tahan lalu aku memeluk anakku dan berkata..." sayang coba deh kamu tahan rasa malumu biarkan teman-temanmu bilang apa kamu harus tunjukan pada mereka rajin belajar sekolah yang pintar biar kata papamu salah sudahlah biarkan saja kamu masih ada mama yang sayang sama kamu nak".sahutku dengan hati yang berat ku coba semudah mungkin meyakinkan anakku kalau semua ini tidak apa-apa butuh waktu memang buatku untuk menjelaskan semua yang terjadi diantara aku dan mantan suamiku kami bercerai setahun yang lalu dengan mensisakan luka hati anakku karena perceraian yang terjadi membuat dampak yang membingungkan untuk anakku.kubenamkan kepala anakku ke pelukanku sambil ku usap kepalanya lembut.ahirnya anakku berkata.."mama aku mau les kelak aku kaya banyak uang mama aku kasih uang yang banyak biar mama tidak usah berdagang begini lagi,"sambil memegang kedua pipiku dengan kedua tangannya ..aku gak tahan lagi dengan ucapan anakku lalu ku peluk lagi erat ada derai air mata yang ku sembunyikan ku hapus dengan ujung jariku aku tak ingin anakku melihat aku menangis.ahirnya anakku mau pergi les matematika dan bersemangat mengganti baju sekolahnya makan siang yang ku siapkan dilahap habis olehnya kelak kamu harus jadi anak yang berhasil dalam hidup nak gumanku dalam hati doa yang selalu ku panjatkan biar anakku bisa berhasil kelak dalam hidupnya.suara handphoneku berbunyia ada text pesan yang masuk isinya ada undangan pernikahan adiknya sahabatku besok hari terkesan tergesa-gesa karena sesuatu hal yang membuat acara pernikahan itu mendadak dan hanya di hadiri sodara dan para sahabat saja.aku tersenyum dalam hati hidup ini ada derita ada bahagia hidup itu bukan pilihan tapi kita bisa menentukan bagaimana nasib hidup kita ke depannya.ke esokan harinya setelah pulang jualan aku bergegas mengganti pakaianku dengan baju batik setelan simpel model rok mini ketat rambut coklat panjangku aku biarkan terurai aku berdandan memoles wajahku simpel saja aku berangkat ke pesta pernikahan adik sahabatku itu.sesampainya di tujuan aku menghentikan taxi online yang ku order aku melihat ke sekeliling rumah undangan terkesan ramai padahal undangan yang di sebar hanya sebatas text pesan singkat saja ke para sahabat÷sahabat.kulihat lia sahabatku memanggilku .."haii fita kenapa baru datang untung saja belum mulai acara akadnya kamu ini cari duit kaya mau bikin gunung emas saja hahaha.."canda lia sebari memelukku dan berjalan ke dalam rumah yang sudah di hias sederhana tapi cukup meriah menurutku lantas aku duduk dikursi yang menghadap ke arah acara akad nikah tanpa ku sadari disebelahku ada seorang pria yang sibuk dengan handphone nya mengetik entahlah sepertinya mukanya lagi sangat bete dan kesal usianya kira-kira dibawah usiaku yang 32 kemungkinan pria ini beda 4 atau 5 tahun denganku tanpa risi aku duduk santai sebari ku dengar dengus kesal pria itu tanpa melihat ke arahku dia pergi ke arah lain sisinya tanpa sepatah kata pun..dasar cowo bocah gumanku dalam hati pasti lagi ribut sama ceweknya.dan ahirnya acara pun berlangsung khidmat dan lancar aku belum merasa lapar saat lia mengajakku makan aku pergi ke ruangan paviliun rumah lia aku terbiasa main ke rumah sahabatku ini dan duduk santai di sofa paviliunnya aku tidak begitu menyukai pesta apalagi kebiasaan burukku yang merokok aku tidak ingin terlihat orang-orang di pesta kalau aku menghisap rokokku ahirnya aku duduk dan menghisap rokok mentolku tanpa ku sadari pintu terbuka pria yang tadi duduk disampingku masuk tergesa-gesa sambil menghisap rokok juga dia melihatku sedikit kaget..."oh maaf saya pikir ngga ada orang tadi pintunya tertutup saya pikir tidak ada orang maaf kalau tidak keberatan boleh saya duduk di sini ?",sebari duduk tanpa menghiraukan apa jawaban dari pertanyaannya padaku dalam hatiku jengkel dasar bocah tidak tahu diri belum dijawab langsung duduk saja diseberangku dia melihat cara dudukku yang bertumpang kaki rok mini kelihatan cowok pecicilan dalam hatiku .lalu tanpa tidak sopan nya dia pun berkata lagi sambil menyugar rambutnya.."ini sama teh dita ya..?"asal saja dia bicara ucap namaku..."bukan aku bukan dita".jawabku dengan nada datar tak semangat menjawabnya.."oh maaf tapi dita mantan nya iwan kan ?"..pertanyaan yang tidak sopan sekali ini orang tara krama nya dimana sih gerutuku kesal sebari ku lihat mata nya yang terus jelalatan mencuri pandang pahaku aku menyesal sekali busanaku hari ini rok minim begini jadi sasaran empuk lelaki bocah ingusan tak tahu diri ini."maaf aku bukan dita dan aku bukannya mantan pacar iwan",..jawabku ketus berselang kemudian datanglah reno adiknya lia masuk ke ruangan sambil berkata "hei andre sori gua tadi sibuk di dalem dan untungnya ada teh fita juga ini oh iya maaf teh kenalin ini andre sodaraku yang tinggal di rumah sebelah dia baru pindah seminggu yang lalu dan dre ini teh fita sahabat teh lia sedari smp dulu ."ujar reno memperkenalkan kami andre menyodorkan tangan kanan nya lalu aku salaman dengan nya aku kurang begitu suka dengan tatapannya terkesan playboy murahan menurutku lalu aku matikan rokokku di asbak "maaf aku keluar dulu ya sepertinya aku ingin mencicipin masakan lia ",ujarku sebari tersenyum dan pergi meninggalkan mereka menuju ruang parasmanan yang sudah disiapkan terlihat sedikit antrian didepanku tanpa menoleh ke belakang aku mengisi piring dengan nasi tanpa ku sadari di seberangku ada mia sahabatku berkata."ciee yang couple baju batik nih barengan cocok juga ya kalian ".sebari melirik ke arahku dan ternyata ada andre dibelakangku astaga aku baru sadar kalau corak batik bajuku sama dengan si bocah kupret ini pantas saja dia melihatku atas bawah dari tadi aku malu sekali ya ampun ko bisa ya pikirku andre tersenyum nyimyir dibelakangku pikirku lucu apa ya dasar bocah aku ngga bisa berkata apapun hanya tersenyum saja percuma bicara pun aku rasa tak penting namanya juga kebetulan kita baju barengan siapa yang mau.aku pun menyelesaikan makanku aku harus bergegas pulang karena anakku pasti sudah pulang les sore ini aku bergegas pulang setelah pamitan sama lia dan ida adiknya menyalaminya ucapan selamat juga pikiranku tertuju sama nanda anakku aku pun bergegas pulang.