Rasa penasaran Deris begitu besar pada kedua orang yang bertanggung jawab di bagian keuangan. Seraya mendatangi rumah 2 lantai di kawasan perumahan. Di malam hari dia tiba sendirian kemudian mengetuk pintunya dan seorang wanita membukakan, dia menyapa dengan senyuman namun matanya agak merah. Sepertinya dia baru saja menangis. "Ada Pa Demian? saya Deris mau tengok beliau, saya asisten pribadi Pak Chandra. Boleh kan, bu?" "Iya, boleh tapi suami saya belum bisa diajak komunikasi lama-lama, 2 hari kemarin stroke kambuh lagi," sahutnya. Begitu istrinya membawanya ke kamar, seorang pria paruh baya duduk di kursi roda sedang menonton televisi. Kakinya di selimuti kain tebal, begitu Deris mendekat tampak bibir bagian kirinya seperti ditarik ke belakang, tatapan matanya tidak fokus, agaknya di