Dan kala itu Lidya menyaksikan mereka saling mengecup satu sama lain. Tentu ini membuat darah Lidya naik begitu cepat. Wajahnya langsung meraba karena tak terima Sendi mesra dengan istrinya. "Barusan mas ganteng bahas soal dana, dana apa ya? Kok Neng jadi penasaran sama dia! Mas ganteng diragukan kebaikannya. Kayaknya Neng suatu hari harus kasih info ke pak boss Hendrik, dia juga ganteng, Neng bisa gak ya jadi pacar dia?" Gumamnya. Lidya kembali ke dalam ruang kantor, dia berjalan lenggak-lenggok, genit dan belahan d**a yang memukau. Rambutnya dia kibaskan dan gerakannya bibirnya sungguh menggoda. "Aduh itu si Neng, bisa aja dia kayak gitu di depan gue," ucap karyawan yang mengintipnya dari celah pintu. **** Luna dan Sendi kini berada di dalam ruang tamu. Tak lama kemudian muncul Le