merasa bebas
pagi yang terasa begitu dingin, aku dihadapkan dengan rasa yang tak bisa teruangkap, antara bahagia dan takut, karna ini menjadi hari pertamaku masuk perguruan tinggi, oh ya nama aku Al Mira, aku seorang gadis desa yang harus rela jauh dari orang tuaku untuk memulai kehidupan baru.
waktu itu 2008, aku mendaftar ke perguruan tinggi bersama seorang kerabat yang sudah lebih dahulu masuk di salah satu universitas ternama dikotaku, itulah awal mula kisah kami dimulai. aku yang belum pernah hidup di kota dan harus tinggal ngekos menjadi terbiasa bergantung padanya, iya dia adalah byan, byan orang yang lumayan terkenal dengan sejuta pesona kebaikan dikampungku, termasuk orang tuaku sangat mempercayainya.
hari-hari berlalu, kami menjadi semakin dekat, aku merasa selalu diistimewakan, ketika setiap kebutuhan ospekku pun dia membantu menyediakan nya, itu semua membuatku sangat bergantung padanya.
semakin hari rasa ketergantungan berubah menjadi ketertarikan, iya akhirnya aku menyadari aku sudah mulai masuk dalam perangkap cintanya, aku pun mulai terbiasa hidup tanpa orang tuaku, aku merasakan kebebasan yang tak pernah kurasakan sebelumnya.
diumurku yang menginjak 18 tahun itu, belum sekalipun merasakan ciuman, bukan karna tak pernah pacaran, tapi aku memang dikenal sebagai gadis yang baik, selalu menjadi anak yang penurut, tidak pernah membantah bahkan sering disebut anak rumahan. aku memang selalu lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluargaku dibandingkan harus bermain bersama teman temanku.
disini aku menjadi merasa lebih bebas, aku mulai ingin mencoba hal hal baru, aku ingin menjadi dewasa dan mencoba segala hal, namun untuk semua itu aku adalah orang yang sangat penakut.
hari hari berlalu, aku tetap menjalani aktifitas kuliahku, pulang kampus istirahat dan lanjut belajar, semua terulang seperti biasa setiap harinya, bukan karna tak memiliki teman, tapi byan selalu datang ke kos ku untuk menemani setiap aktivitasku ketika dia juga tidak memiliki jadwal kuliah.
byan sudah seringkali mengajakku main ke kos nya namun dengan berbagai alasan aku selalu menolaknya, ah ternyata aku memang belum bisa move on dari kata anak rumahan, meskipun jiwaku memiliki rasa bebas.
hari ini byan datang ke kosku setelah sholat magrib, beberapa tugas kuliahku ku Konsul kan padanya, oh ya mengambil jurusan yang berbeda, Konsul pada byan bukan karna aku anak yang kurang pintar ya, tapi masih minus dalam pemakaian laptop saja, jadi yang kutanyakan hanya seputar pengaturan saja.
waktu begitu cepat berlalu, jam menunjukkan pukul 10 malam, waktu kunjung kosku sudah habis, byan pamit untuk pulang dan sebelum pulang byan sekali lagi mengajakku untuk berkunjung ke kosannya, aku yang sudah sangat seringkali mendapatkan ajakan nya tidak enak untuk selalu menolak, dengan berat kujanjikan besok akan datang ke kosan nya, karna memang besok hari Minggu, pada byan saya berjanji untuk datang besok pagi, namun byan bilang dia yang akan jemput.
sejauh ini aku dan byan tak memiliki hubungan yang mengikat, meski byan selalu ada dan siap membantuku, tak pernah sekalipun byan menyatakan cintanya, meski aku merasa byan memiliki perasaan dan akupun sudah merasa tertarik padanya.
dengan segala pikiran berkecamuk dikepalaku, aku mulai tak sadar terlena dalam mimpi, benar benar tidur yang sangat nyenyak.
ketika pagi tiba aku langsung mandi aku tak ingin byan lama menunggu jika nanti tiba tiba datang menjemputku, oh ya, kosan ku hanya ada satu kamar, kamar mandi dan dapur kecil, dan aku memiliki kebiasaan tak mengunci pintu, padahal kosan waktu itu sering terjadi kehilangan barang.
selesai mandi aku terkaget mendapatkan byan sudah duduk dipinggiran kasurku, aku yang hanya memakai handuk, spontan langsung berbalik lagi ke kamar mandi, byan yang melihat tingkah ku hanya tersenyum dan keluar dari kamarku,
secepat mungkin aku keluar dari kamar mandi dan mengunci pintu kamarku, dengan cepat memilih baju yang akan kupakai dan memberikan sedikit riasan diwajahku, hanya beberapa menit saja aku sudah siap dan langsung menemui byan. lalu aku bertanya pada byan "jam berapa bisa antar saya pulang?"
byan tersenyum dan mengelus rambutku sambil berkata "jalan saja belum, kok sudah nanya jam pulang, ayo kita berangkat saja biar cepat".
aku tak menjawab namun langsung mengikutinya naik sepeda motor yang dibawanya, dalam perjalanan byan berhenti disebuah supermaket untuk membeli beberapa minuman dan cemilan, setelah selesai kamipun melanjutkan lagi.
ternyata kos saya dengan byan hanya berjarak tempuh 15 menit, ini pertama kali saya datang ke kos pria. ternyata kosnya byan berada ditengah tengah, kos kosan yang berhadap hadapan itu kurang lebih 20 kamar, dari gerbang masuk, saya harus melewati 4 kamar kos untuk sampai pada kamarnya byan, dan alangkah terkejutnya aku dikamar ke empat melihat pemandangan yang belum pernah saya lihat sebelumnya, dua orang yang tengah bercinta, mereka melakukan aksinya dengan pintu sedikit terbuka, aku tertegun dengan pemandangan itu, melihat si wanita berada diatas dengan erangan lirik terdengar keluar dari mulut nya, tanpa sadar, byan menyenggol bahuku dan menarik tanganku, ah aku sangat malu, hatiku berdegup, mukaku memerah dan byan menggodaku... "kenapa? mau ngelakuin kayak gitu?" langsung saja sayan bilang "gila banget emang kita sedekat apa sampe harus begituan"
byan mulai mendekati ku memegang pipiku, beb emang kalo kita pacaran kita bisa begituan juga ya?
aku menjauhkan diri dan melepaskan pegangan tangannya, dengan suara tertahan sayapun bilang, ya bukan begitu, aku gak pernah ngelakuin begituan, ciuman pun gak pernah apalagi harus ML, aku sama sekali gak pernah berfikir akan melakukan nya sebelum menikah
byan kembali mendekatiku memegang tanganku, menatap dalam, hingga pandangan kami bertemu, kami begitu dekat hingga bisa merasakan setiap hembus nafas yang keluar, dan mungkin saja byan merasakan degut jantungku yang mungkin melebihi 150kali permenit.
byan semakin dekat dan berkata, aku tak bilang akan melakukan sejauh itu, gimana kalo hari ini kita jadian, dan untuk selalu mengingat tanggal ini, akan kuberikan ciuman berkesan yang tak akan mudah untuk dilupakan?
aku mencoba untuk menjauh, namun tangan kekar byan menahanku, aku yang sebenarnya merasakan hal beda pada organ kewanitaan ku, yang seakan berdenyut tak kuasa menghindari byan, byan mulai lebih dekat, hingga mulut kami tak berjarak, ah rasanya jantung ku seperti akan copot.
byan mulai merogoh mulutku, memainkan lidahnya, namun aku hanya diam dan mulai menikmatinya, ada rasa nikmat yang menjulur di sekujur tubuhku, payudaraku seakan mengencang, dan aku membuka mata ketika byan melepaskan mulutku, aku pikir ini sudah berakhir, namun byan berkata, beb plus, respon aku dong biar kita sama sama menikmatinya, aku yang saat itu dalam posisi duduk bersandar tembok hanya membalas dengan kata yang berat, "aku belum bisa, ini pertama buatku"
byan mengambil tangan ku dan mengalungkannya dilehernya, sambil berkata, ikuti aku, terima apa yang kuberi, ayo kita coba lagi.
byan kembali menempelkan mulutnya, memainkan kembali lidahnya dan menyedot lidahku, rasa luar biasa yang belum pernah kurasakan menjalar kembali di seluruh tubuhku, aku mulai menyambut lidahnya, menerima setiap permainannya, isapan demi isahan dan desah lirih mulai memenuhi ruangan sempit itu, aku benar benar menikmatinya, kebebasan mulai kurasakan. posisiku yang tadi duduk sudah berubah menjadi berbaring, byan menindih tubuhku, tangan nya mulai bergerilya di p******a, sungguh sangat nikmat, seumur hidupku belum pernah terbayang ada nikmat yang sedahsyat ini, aku mulai terlena, tanganku tanpa kusadari berada di s**********n byan, memegangi tonjolan yang terasa begitu keras meski dari luar, iya, kami masih dalam pakaian utuh, hanya bajuku terbuka beberapa kancing.
belum puas dengan aksinya meremas payudaraku, byan mulai membuka braku dan tampaklah buah d**a yang lumayan besar, dengan sangat rakus byan mulai melumatnya, menyedotnya tak henti, keringat sudah mulai membasahi tubuhku, aku sangat terlena dengan apa yang kurasakan, mulut byan yang terus bergantian dari satu p******a ke p******a lainnya dan tangan nya yang sudah sampai pada lembah kesucian ku, seketika aku tersentak dan bangun dari kenikmatan itu, aku memandang byan dengan berurai air mata