Nafia yang sudah tampil cantik dengan pakaian yang dia gunakan. Kiral yang melihat istrinya sudah berdandan dengan sangat cantik. Semakin curiga dan semakin terlihat berpikir keras. Nafia tidak mau melihat wajah Kiral. Dia langsung keluar rumah tanpa berpamitan. Tidak seperti Nafia yang biasa dikenalnya. Kiral hanya bisa terdiam memandangi kepergian sang istri. Cukup lama Kiral terdiam di ruang tamu dengan wajah yang ditundukkan. Seolah ada penyesalan tersendiri baginya. Setelah itu dia masuk ke dalam dan melihat selembar kertas di atas meja. Dia langsung membacanya. Dan isinya mampu membuat Kiral kalang-kabut. “Berhubung hari ini terakhir kamu dikasih waktu istirahat. Manfaatkan waktu kamu untuk lebih dekat sama Selyn. Anakmu!” “Mau ke mana dia!” Tut! Tut! Tut! “Nomer yang Anda tuj