Kring! “Sebentar, ya, Bang,” ujar Kiral sambil menatap Kamal. Kamar menganggukkan kepalanya. Setelah itu Kiral pun menjauh dari temannya itu. “Halo, kenapa lagi Pe?” tanya Kiral saat sudah berada di posisi yang jauh dari Kamal. “Kiral, kamu harus tahu berita ini!” pekik Perin penuh semangat. “Apa `sih kamu kebiasaan heboh begitu.” “Aku serius Kiral. Ini tentang istrimu dan juga Faruk!” “Maksud kamu? Kenapa Nafia?” “Kamu enggak jemput dia di rumah sakit `kan?” “Iya, kenapa memangnya?” “`Nah! Kamu tahu enggak siapa yang jemput dia?” “Siapa memangnya? Dia `kan naik taksi online.” “Kamu salah! Faruk yang jemput dia!” “Apa!” seketika itu jga wajah Kiral langsung memerah saat mengetahui yang sebenarnya. Perin memang wanita provokasi yang paling baik. Dia ma