Pikiran Meggie kacau. Tubuhnya mulai mengeluarkan keringat dingin tanpa ia mengerti. “Aku pikir kamu sudah melewati belokan yang seharusnya Bram,” katanya mengingatkan. “Tidak. Kita tidak akan memakai penerbangan komersil,” jawab Bram melirik Meggie. “Tidak memakai penerbangan komersil?” gumam Meggie pelan kemudian Meggie menyadari maksud dari ucapan Bram. Dengan wajahnya yang pias, Meggie menelan saliva karena terkejut. “Maksudmu kita akan naik pesawat pribadi?” Suara Meggie melengking karena terkejut membuat Bram menutup telinganya. “Begitulah. Tidak masalah bukan?” “Astaga Bram? Tapi kenapa? Maksudku…benarkah kamu mempunyai pesawat pribadi? Aku pikir kamu hanya memiliki kapal pesiar mewah atau yang semua berhungan laut. Kau sudah membuatku terkejut.”