12. Mendadak Melantur

1754 Words

"Ghi, kamu kok diem aja dari tadi? sekarang kamu gantian menyesal ya? karena menyetujui ideku untuk jadi istri kontrakmu?" Ghidan yang tengah menyesap kopi s**u menaikan satu alisnya. "Kok, istri kontrak?" "Ya, kan kita menikah atas dasar perjanjian yang saling menguntungkan. Di atas kontrak gitu, berarti kan nikah kontrak?" seru Vivian masih fokus melipat kotak kue yang baru saja datang. Kotak kue kekinian yang sengaja ia pesan khusus di market place dengan logo bakery shop-nya. Ghidan tergelak kecil saat meletakkan lagi cangkir kopinya. "Saya menganggapnya sebagai perjanjian pranikah biasa. Bukan kontrak bisnis, Vian," komentar Ghidan lantas mengambil satu beberapa lembar kotak kue di depan Vivian. Hendak membantu gadis itu melipatnya. "Dan satu lagi, saya nggak menyesal sama sekali

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD