Teringat Andhini

1566 Words

Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Baik Reinald maupun Andre masih belum bisa memejamkan matanya. Ke duanya masih bergelut dengan pikiran masing-masing. Pikiran yang berbeda dan masalah yang juga berbeda. Tiba-tiba saja Reinald terbatuk. Dadanya terasa panas dan sesak. Ia kembali merasakan sakit setelah beberapa minggu tubuhnya merasa cukup sehat. Perlahan, Reinald turun dari ranjang. Ia tertatih berjalan menuju meja tempat ia menyimpan obat-obatannya. Karena sakitnya, jarak antara ranjang ke meja sangat terasa jauh bagi Reinald. Hingga sampai di kursi, ia mendudukkan bokongnya dengan kasar di sana. Reinald menangis. Pria itu meraih figura yang ada foto Andhini di dalamnya. Sayang … Kenapa kamu tega sekali sama masmu ini. Kenapa kamu tega meninggalkan masmu ini. Kamu lihat,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD