Perasaan Amira

1622 Words

Amira tiba-tba saja terhenyak di atas kursinya. Selain karena memang sudah sangat lelah setelah semalaman bekerja, pertanyaan yang dilontarkan Puri juga membuat sebuah beban di hatinya. Ada yang menyesak di dalam hati gadis itu. Gadis itu menghela napas. Berkali-kali ia mengusap dahinya untuk menghilangkan sedikit rasa pusing yang mendera kepalanya. “Amira, kamu baik-baik saja?” tanya salah seorang rekan. “Iya, aku baik-baik saja kok. Aku hanya sedikit lelah karena harus berjaga dari semalam. Apa lagi pasien hari ini lumayan banyak yang di harus diperiksa.” “Kalau kamu lelah, kamu istirahat saja. Bia raku yang gantikan.” Amira menggeleng, “Jangan … Kalau manajemen rumah sakit atau dokter spesialis tahu, aku bisa kena sanksi. Lagi pula nanti malam hingga besok aku bisa istirahat.” “Ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD