Andre menghela napas. Ia yang tadinya ingin menemui Alesha, kini harus melihat pemandangan yang sebenarnya tidak ia inginkan. Ia melihat Alesha pergi dengan membawa beberapa barang di dalam mobil.
Andre segera menghubungi Alesha, namun sayangnya panggilan suara yang ia buat diabaikan oleh gadis itu. Satu kali, dua kali bahkan lima kali, tetap saja Alesha mengabaikannya.
“Sha, mengapa kamu nggak agkat telepon dari Andre?” tanya Puri.
Alesha menggeleng, “Buat apa? Bukankah aku ingin menghentikan semuanya? Aku ingin mengubur semua kenanganku bersama Andre. Aku ingin pergi karena ingin move on dari Andre. Siapa tahu nanti di kampung, aku ketemu sama pemuda tampan sana dan menikah di sana. Iya’kan, Bi?” Alesha menyikut lembut lengan Sumi yang duduk di sampingnya.
“Eh, memangnya non mau puny
