Berteman Dengan Gelapnya Hutan

1185 Words

Malam semakin larut, udara malam semakin menusuk sampai ke tulang-tulang, Leon juga bukan robot, dengan pakaian berlengan pendek seperti itu, ia juga merasa tulang-tulangnya terasa mati rasa, jari- jarinya mulai kaku. Namun demi Jovita, ia bertahan dan tidak mau terlihat lemah di hadapan Jovita. Leon melirik ke belakang, api unggun milik penjahat itu sudah mulai meredup. “Hara” “Hmm” “Apa kamu tidur?" “Tidak Pak, tapi jari-jemariku tidak bisa di gerakkan.” Leon meraih jemari tangan Jovita, mengurut-urutnya meletakkan di mulut Leon meniup napas hangatnya di telapak tangan. “Ayo kita menghampiri api unggun mereka” “Apa yang ingin kita lakukan? Bagaimana kalau mereka hanya ingin menjebak kita?” “Maka kita akan cari tahu, aku tidak ingin hanya menunggu” “Tubuhku seperti patung Pak,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD