When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Perut sudah kenyang pikiran sudah bisa diajak kerja sama, Leon membawa tubuh yang sudah tak bernyawa itu ke kamar Bokoy, lelaki tua itu masih tertidur pulas karena masih jam tiga pagi, Leon membaringkan tubuh kaku Kanza yang sudah tak bernyawa itu, di sampingnya "Mari kita mulai permainan kecilnya, aku yakin kamu akan terkejut melihat lelaki yang kamu pilih ini,"ucap Leon. Leon duduk menunggu sebentar, ia bebas melakukan apapun di kamar orang tua itu karena penjaga semuanya sudah, dilenyapkan. Leon membuat kejutan untuk Bokoy. Ia berjanji tidak akan melenyapkannya, ia ingin melihatnya gila, Leon meletakkan benda kecil di pojok kursi, hologram wajah Leon. Ia meninggalkan kamar itu setelah memasang camera pengawas dan kembali ke kamarnya, ia mengawasinya dari kamar sebelah. Menunggu kir