When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Karena melindungi Jovita Damian sekarat. Toni juga tertembak di dekat ketiak, ia tidak menghiraukannya ia menunduk kearah jendela Villa dan ia menembak seorang musuh lagi. Sesekali tangannya menekan lukanya yang tertembak, untuk menahan darah yang keluar. Melihat tembakan mengincar Jovita, Leon dengan gerakan sigap mendorong tubuhnya ke badan Jovita, menjatuhkannya ke lantai dan menghindari sasaran tembakan yang memburu tubuhnya. Leon menjauhkan Jovita dari arah jendela kaca dengar cara berguling, dan berakhir didinding di bawah jendela , ternyata ada seorang penembak jitu yang membidik Jovita dari pohon. Untung, Leon cepat melihatnya, saat ada sambaran kilat di luar. Zidan. Ada seorang di luar di pohon sebelah timur,” ujar Leon lewat alat komunikas di kupingnya. “Baik Bos!” Lelaki