When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“Jadi saya tidak suka dengan bapak lagi, saya mau yang seumuran saya saja," ucap Jovita Hara. “Oooh, baguslah, kalau begitu kamu tidak akan mengemis cinta padaku?” “Iya tidak.” “Baiklah Jovita Hara … saya pegang kata-katamu,” ujar Leon, raut wajahnya bukannya senang, malah kembali suram. “Ini orang bagaimana sih, aku membatalkan perasaanku padanya harusnya dia senang, ini kenapa wajahnya kembali lusuh, seperti kanebo kering?”gumam jovita pelan. “Jadi saya, minta pekerjaan saja sama Bapak, seperti orang-orang bapak yang lain, saya janji tidak akan kabur, saya hanya ingin memiliki uang dari hasil pekerjaan saya sendiri” Leon kembali memijit-mijit keningnya yang terasa semakin berdenyut dan ia merasa sangat pening. “Jovita , saya sudah bilang saya akan memberikan apapun untukmu. Kamu