When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah melarikan diri dari Leon dan kabur ke rumah orang tuanya Jovita masih bersembunyi dalam boxs plastik besar yang ada di pojok kamar jovita. Leon masih berdiri di kamarnya, meminta orang-orangnya untuk membersihkan kamar Jovita. “Terutama kamar ini, aku ingin tidur di kamar ini nanti, jadi kamar ini milik saya, saya sudah membayar mahal untuk rumah ini, maka lakukan perbaikan yang seperti yang aku minta,” pinta Leon dengan nada tegas Leon tahu kalau Jovita masuk dalam Boxs , ia sengaja menduduki boxs yang di masukin Jovita, lebih parahnya lagi jari-jari tangannya terjepit. ‘Uuuuh ... dasar tanganku terjepit’ Jovita menahan suaranya agar tidak menjerit. Badan melingkar, tangan terjepit, asupan udara semakin menipis, lengkap sudah penderitaan wanita cantik itu. Leon berharap, sa