When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Di Kabinet dapur mewah bernuansa putih itu, Kelima lelaki tampan. Seorang Bos mafia dan ke empat anak buahnya, masih berkutat dengan semangat yang berkobar menyiapkan menu serapan pagi untuk Nona Hara. Mereka bekerja sama membantu sang Bos menaklukkan hati wanita yang dicintai. Lalu bos Leon memotong wortel. Namun, wortel yang dipotong tidak dikupas terlebih dulu, ia hanya mencucinya sebentar, lalu memotongnya dengan potongan segede ibu jarinya. Hara dan bayinya akan tetanusan, jika memakan masakan Leon. Lalu Zidan juga tidak bisa membedakan mana tomat dan mana paprika merah, ia malah memotong tomat . Di sesi eksekusi terakhir, hal tidak biasa tejadi. Leon memasukkan semua bahan- bahan sekaligus. "Bos .... Bahanya dimasak sekaligus?" Tanya Zidan. "Iya" Jawab Leon ekspresinya tenang.