When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Jovita berpikir Leon belum tahu kehamilannya dan ia juga tidak perduli pada dirinya dan kesehatannya, bahkan tidak perduli dengan bayi yang di kandung Ia hanya ingin Booy masuk penjara, ia hanya ingin memulihkan nama kedua orang tuanya, saat melihat lelaki itu dalam satu wawancara di acara televisi. Ia sangat marah, saat Bokoy lagi-lagi menyebut orang tuanya sebagai penipu, lelaki bangkotan itu sengaja membuat hati Hara semakin panas dan itu berhasil. Jovita marah besar. “Ayahku orang baik b******n! Apa kamu mengerti itu! Kenapa kamu sangat membenci ayahku?” Teriak Hara. Untung Leon masih d**a di dalam kamar itu. “Hara tolong, kalau teriak-teriak marah seperti itu, kasihan dia,” ujar Leon menatap arah perut Hara. Seketika mata wanita itu melotot marah pada Leon. “Apa kamu sudah meng