Part 1
"Malam ini, aku akan membawa kekasihku ke sini, jadi kau pergilah bersenang-senang di luar agar tidak menggangguku."
Elsa meremas sumpitnya saat telinganya mendengar kalimat itu untuk yang kesekian kalinya. Sejak menikah dengan Sean 6 bulan yang lalu, sudah berulang kali ia mendengar kalimat itu, entah membawa wanita itu ke rumah, pergi berlibur bersama atau merayakan pesta bersama. Rasanya memuakkan sekali karena terus mendengar Sean mengatakan semua itu di depan matanya.
"Baiklah. Aku akan pergi dengan William. Aku akan bercinta dengannya!" Elsa menekankan kalimatnya, lalu pergi meninggalkan meja makan. Sebenarnya, Elsa masih punya waktu sebelum berangkat bekerja, tapi rasanya sudah terlalu memuakkan untuk tetap ada di meja makan.
Sean yang sedang menikmati kopinya, kini mengangkat salah satu sudut bibirnya. Sean sedang menertawakan Elsa yang bicara dengan penuh penekanan, tapi ia tahu Elsa tidak akan bisa melakukan hal itu karena dia terlalu polos.
••••
Di ruangan yang terlihat minim cahaya, sepasang kekasih sedang berciuman panas di sofa. Si wanita kini membuka baju si pria, lalu mencium d**a pria itu dengan sangat panas. Suasana menjadi semakin panas saat pria itu mengangkat wanitanya dan dibawa ke ranjang, lalu di tindih.
Bibir pria yang sejak tadi bermain di bibir wanitanya, kini berpindah ke leher si wanita dan membuat beberapa tanda di sana. Saat pria ini mulai melepaskan pengait bra wanitanya, terdengar seorang pria berkata, "Cut!" ya, ini adalah bagian dari proses pembuatan film dan adegannya cukup sampai di sini saja.
"Bagus sekali." Sang sutradara memberikan pujiannya untuk kedua pemeran utama dalam filmnya.
William Choi, aktor yang bermain sebagai pemeran utama pria langsung turun dari ranjang dan mendekati manajernya yang sejak tadi ikut menyaksikan jalannya syuting, tapi pikirannya seperti tidak berada di tempat ini.
"Terima kasih," ucap William pada asistennya yang telah memberikan baju untuknya.
William memakai kemejanya, tapi tidak memasang kancingnya karena ia lebih suka saat seseorang melakukan itu untuknya. "Nona Elsa?" ucapnya.
Elsa yang sejak tadi sibuk memikirkan ucapan konyolnya pada Sean, kini langsung tersadar dari lamunannya saat seseorang menyebut namanya. "Sudah selesai?" tanya Elsa yang tidak menyadari apapun tentang syuting tadi.
William menghela napas karena ternyata benar kalau hanya raga Elsa yang ada di sini, tapi tidak dengan pikirannya. "Kancingkan kemejaku." William semakin mendekat ke arah Elsa.
Elsa langsung mengancingkan kemeja William, walau asisten sebenarnya bisa melakukan ini, tapi William selalu saja memintanya melakukan hal ini. "Ini pertama kalinya kau bermain film yang ada adegan yang sedikit terbuka. Kau sungguh tidak apa-apa dengan itu?" ucap Elsa sembari terus memasang kancing kemeja William.
"Bagaimana denganmu?" William balik bertanya pada Elsa.
Gerakan tangan Elsa seketika terhenti setelah mendengar pertanyaan dari William. Wanita ini mendongak untuk menatap William yang lebih tinggi darinya. "Aku? Apa yang kau maksud?" ucapnya bingung.
"Bukan apa-apa." William menjawab dengan singkat.
••••
[Aku tidak bisa melakukannya malam ini. Aku akan ke rumah kekasihku untuk menghabiskan waktu bersamanya.]
Ekspresi William seketika berubah setelah ia membaca isi pesan dari seseorang. Menyebalkan sekali, pikirnya. William kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya, lalu berjalan menuju ke mobilnya karena hari sudah malam dan syuting telah selesai untuk hari ini.
Sebelum masuk ke dalam mobil, William menoleh ke sekelilingnya untuk mencari keberadaan Elsa dan ternyata dia sedang sibuk bicara dengan seseorang di telepon dan itu pasti tentang pekerjaannya. Saat melihat Elsa membuat William mengingat kembali kemurungan wanita itu dan kemurungan itu pasti karena pertemuan Sean dengan selingkuhannya. Entah apa lagi yang Sean cari saat sudah ada sosok wanita luar biasa ada bersamanya dan entah untuk alasan apa Elsa tetap bertahan dengan pria seperti itu.
Beberapa saat setelahnya, Elsa sudah selesai menelepon. Wanita cantik ini menoleh ke arah William dan bingung kenapa dia belum masuk juga ke dalam mobil. Benar, Elsa baru ingat kalau ia belum mengatakan tidak akan bergabung di mobil itu.
Elsa mendekati William, lalu mengatakan, "Masuklah, lalu pulang, dan istirahat. Aku akan pergi dengan taksi."
"Memangnya kenapa? Aku akan mengantarmu pulang," ucap William.
"Aku tidak ingin pulang dulu, karena aku ada urusan. Pulanglah." Elsa baru saja berbohong pada William.
William tahu itu adalah kebohongan dan itu sangat menyebalkan. Elsa itu wanita pintar, tapi sepertinya menjadi bodoh setelah hidup dengan Sean. "Apa tidak bisa tunda urusan itu? Aku sudah tahu menginginkan apa sebagai hadiah dan aku ingin meminta hadiah ulang tahunku sekarang," ucap William.
"Hadiah? Kau ingin apa?" tanya Elsa.
"Aku menginginkanmu." William menjawab dengan sangat cepat.
••••
Yuna, itulah nama kekasih Sean, seorang model yang sejak beberapa waktu terakhir sangat sibuk dengan pekerjaannya hingga tidak memiliki waktu untuk bersamanya. Saat Yuna memiliki waktu libur, maka Sean ingin langsung bersama wanita itu. Jika bertanya kenapa harus di rumah, itu karena rumah adalah tempat yang aman karena kecil kemungkinan wartawan akan mengetahui hal ini, dan sebagai salah satu cara untuk menyiksa Elsa.
Saat malam semakin larut, kegiatan panas Sean dan Yuna semakin menjadi. Sean begitu rindu menyentuh tubuh wanitanya dan mendengar desahan seksi yang membuat gairahnya semakin membara.
Sean menyingkirkan bra yang menutupi d**a Yuna, lalu mendekatkan bibirnya ke sana. Di sisi lain, Elsa baru saja masuk ke rumah bersama dengan William. Saat pintu tertutup, William langsung mengunci tubuh Elsa yang menempel dengan tembok hingga membuat wanita itu tidak bisa bergerak.
"Pasti seru jika kita melakukan hal yang lebih gila," ucap William sembari menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Elsa.
"Aku tidak boleh pulang malam ini, tapi kau malah membawaku pulang. Ini tidak benar. Aku harus pergi." Elsa membahas hal lain dan ingin pergi, tapi ditahan oleh William.
"Bukankah kau mengatakan pada Sean kalau kau ingin bercinta denganku? Ayo lakukan itu sekarang," ucap William lagi. Ia menatap Elsa yang juga menatap lekat dirinya. Dua orang yang diselingkuhi bercinta di rumah yang dijadikan tempat perselingkuhan. Apa yang lebih gila dari ini?