____ Bacanya jangan buru-buru biar enggak cepat habis *** Tari menggigil dalam tidurnya. Meski berselimut cukup tebal, rasa sakit di sekujur tubuhnya membuat ia tak bisa banyak bergerak. Tidurnya semalam mana bisa pulas? Tiap ia ingat bagaimana Lavi bertindak, rasanya ingin sekali lagi ia menghajar wanita itu. Rencana yang ia susun rapi pada akhirnya berantakan. Mengambil simpati dari Pras dengan cara selicik itu pun tak bisa lagi ia peroleh. Padahal, dulu mudah sekali ia palingkan wajah Pras dari wanita di sekitarnya. Sekarang? Jangankan untuk menatapnya, melihat wanita lain juga rasanya jarang sekali Pras lalukan. Itu semua karena siapa? Lavi! Benar! Gadis itu benar-benar serupa dengan benalu dan kotoran yang ingin sekali ia singkirkan. Sayangnya, tak mudah menyingkirkan Lavi. “S