Rahang pria bertubuh tegap itu bergemeletuk cukup keras. Bunyinya cukup terdengar mengerikan disertai tatapannya yang begitu tajam. Tangan menggenggam kuat gelas berisi cairan pekat berwarna merah. Mungkin karena tekanan yang didapatkan, gelas itu akhirnya pecah begitu saja. Menimbulkan bunyi retakan yang membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan ini berjengit. Namun, tak ada yang berani bersuara. Satu suara saja terdengar sampai ke telinga sang pria, satu-satunya yang bisa menyelamatkan orang itu adalah belas kasih. Sayangnya, sang pemilik ruangan bukan orang yang hobi bermain dengan rasa kasihan yang dimiliki. Terkenal kejam juga bengis terhadap lawan serta orang yang menurutnya tak bisa bekerja, membuat nama sang pria serupa dengan malaikat kematian. Pecahan gelas itu tampak mel