Pagi yang Menggairahkan

2005 Words

Lavi membuka matanya perlahan. Bergeliat pelan karena merasa geraknya tak terlalu bebas. Ujung tangannya menyentuh permukaan kulit yang ia rasa ... ia kenali dengan amat. Sang pria masih terpejam lelap. Membuatnya tak tega untuk bergerak terlalu banyak di sekitar. Ia takut, sang pria terganggu tidurnya Yang ada justru ia semakin mendekat agar kian lekat tubuh mereka. Memandangi wajah Pras dalam jarak sedekat ini membuatnya Lavi merasa beruntung. Lavi sendiri tak tahu perasaannya kenapa cepat sekali berubah. Ia juga tak bisa mengetahui kedalaman hati pria itu. Terlalu takut baginya untuk bertanya. Cukup baginya seperti sekarang saja. “Lo sudah bangun?” tanya Pras dengan sedikit memicing. “Jam berapa ini?” “Enggak tahu. Aku belum sempat lihat jam.” Pras tersenyum tipis. Semakin membawa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD