Bab 47

1662 Words

Kepalaku masih berdenyut ketika membuka mata. Aku tengah terbaring di sebuah ruangan serba putih. Kucoba merangkai kejadian yang membuatku hingga berada di sini. Kilatan bayangan pagi tadi terulang dengan jelas, bagaimana kulihat Bibi Sanah terpental dan aku tersungkur akibat dorongannya. Ya, Bibi Sanah lah yang sudah menyelamatkanku. Kuelus perutku yang terasa ada getaran kecil pertanda bayi dalam rahimku baik-baik saja. Berdzikir dan mengucap syukur berulang-ulang. Kusingkapkan selimut yang menutupi kakiku dan beringsut turun dari ranjang ini. Tidak ada siapa-siapa di sini. Aku berjalan dan mendorong pintu ruangan perlahan. Kulihat sekitar ada beberapa orang yang tengah duduk mengantri. Ternyata ini sebuah klinik. “Non, sudah siuman?” Kudengar suara yang familiar menyapaku. Ternyat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD