Bab 11

1488 Words

“Oke, kamu jangan kemana-mana! Tapi kamu tetap harus jadi ukur suntuk pembuatan gaun! Aku tidak mau uang bonusku dipotong suamimu yang kejam itu!” ujar Mike sambil berlari memanggilkan Rani dan Sindi. Akhirnya Sindi dan Rani memapahku kembali ke kamar. Mereka berdua membantu memijat kakiku. Rani memoleskan salep pereda nyeri. Sementara Sindi memijiti kakiku. “Makasih ya, Ran, Sin!” ucapku. “Sudah kewajiban kami, Non!” ucap Rani mulai membiasakan diri. “Aku sebetulnya tidak suka kalian memanggilku seperti itu.  Aku lebih suka kalian memanggilku seperti dulu,” ucapku. “Tapi kami harus terbiasa, gimanapun jika di depan Tuan Muda dan Nyonya memanggilmu seperti dulu pasti kami akan kena sanksi,” ucap Rani lagi. Sementara Sindi hanya mengangguk-angguk mendengarkan. Pintu terbuka. Mike datang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD