argaliana#1:BOLPEN
HAPPY READING
"ARGA.....mau kemana lo, balikin dulu bolpen gue." sarkas liana.
"kan gue udah bilang sama lo, gue pinjem dulu sebentar." ujar arga.
"wah kurang ajar nih bocah." ujar liana sambil menaikkan kedua lengan bajunya sampai atas siku.
"bodo amat ble...." sambil menjulurkan lidahnya.
"awas lo yah gue kejar lo." ucapnya.
Aksi kejar-kejaran pun terjadi mereka berdua berlari seperti tom and jerry teman mereka pun sempat heran dua sejoli yang sudah sejak kecil ini berteman tapi, tetap saja bertengkar dengan hal kecil sekalipun.
Sudah hampir setengah jalan liana mengejar tapi tetap saja langkah arga sangat besar "woy udahan aja kejar-kejaranya gue cape, balik lo."
Merasa dirinya terpanggil arga langsung membalikan badannya dan mengacungkan jari tengahnya.
"cemen banget buahahaha." sambil melambaikan tanganya dan pergi.
"anjir tuh si arga kupet gue tabok beneran tuh muka biar gak berbentuk." ucapnya.
"udah ah balik kelas aja,nanti gue samperin juga ke kelas lo." teriaknya
SKIP
.................................................................
KELAS XI IPA 4
Berlangsung sudah hampir 1 setengah jam bu beti mengajar,pelajaran yang tentu saja liana tidak sukai yah itu adalah pelajarn fisika jika liana tidak menyukai pelajaran fisika, berbeda dengan kedua sahabatnya Anna dan Meli lebih menyukai fisika. karena sejujurnya liana merasa heran untuk apa harus ada hukum-hukum untuk menghitung suatu benda bisa di misalkan hukum newton.
Bukannya mengejek hanya saja untuk apa gaya di perhitungkan toh liana saja tidak memperdulikan lah ini malah harus di perhitungkan, hayo jujur di sini ada yang gak suka pelajaran fisika gak?? Komen yah!!
TRING.......TRING.......TRING.......
"wah sayang sekali sudah bel istiraharat,baiklah sampai sini saja ibu jelaskan materinya nanti ibu sambung minggu depan,selamat istirahat." ucapnya yang hendak keluar kelas.
"baik bu." ujar seluruh siswa-siswi ipa 4.
"liana mau ke kantin gak nih." liana yang sedang tertidur sedari tadi merasa terusik dengan suara cempreng itu yah siapa lagi kalau bukan Meli.
"hoaammm lo aja dah gue mau ke kelasnya si arga kupet,lo mau ikut." tanya Liana dengan mengubah posisi tidurnya menjadi menghadap ke depan Meli.
"yaudah deh gue ikut yah, yuk Anna lo juga harus ikut yah." sambil berkacak pinggang melihat Anna yang belum merespon.
"ANNA.....mau ikut ngak." teriak Meli.
"berisik b*****t gue juga denger lo ngomong." sarkas Anna.
Bisa di bilang Anna ini tipikel orang yang bodo-amatan dan jutek tidak seperti Liana dan Meli yang memiliki sikap lemah lembut. Jika berhadapan dengan Arga jangan salah Liana akan berubah 180 derajat menjadi jutek bahkan lebih di banding Anna tentunya.
"udah lah ayo."ujar liana menarik lengan kedua sahabatnya itu.
Belum sampai ke kelas Arga yang di mana Arga masuk jurusan XI ips 6 Liana dkk sudah bertemu dengan Arga dkk yang berada di lorong kordinor anak ips.
Tak ingin mengundur waktu Liana langsung saja memanggilnya " woy yang namanya Arga sini lo." ucapnya menghampiri Arga dkk
"ehh ke heula aya naon iye teh." ujar Dimas menggunakan logat sundanya.
"jangan marah dulu dong sini-sini kita main dulu." balas Dipta
"gue lagi berurusan sama ketua geng s****n lo ini."menunjuk ke arah Arga.
"aduh lo kangen yah sama gue nunjuk gitu ke gue,iyah gue tau gue ganteng kenapa emangnya." menaikkan alis kananya.
"cih so ganteng banget lo, muka ke panci aja bangga."
"aduh neng nyeuri hati abang."
Ujar Dimas histeris.
"udah cepetan balikin bolpen gue."
"gak mau,kecuali lo harus traktir gua di kantin." ujar Arga
"oh gini nih orang kaya gak modal, gak di kasih duit lo sama bunda hah." ujar Liana dengan kedua tanganya yang bersidekap di d**a.
" Liana Gresintan Hutaruk." ucap Arga sambil membaca Name Tag yang ada di seragam Liana."
"untung lo cewek kalau cowok udah habis lo di tangan gue." tegas Arga.
"emang kenapa takut lo sama cewek cih, b******n lo." balas Liana,tak luput dari pandangan kedua sahabatnya.
"udah lah Liana kan bolpen lo masih banyak yang jual." relai Anna.
"bukan masalah banyak apa enggaknya Anna tapi itu bolpen pemberian Adrian dan itu bolpen asli di produksi di inggris kapan lagi coba gue pake bolpen dari luar." ujar Liana
"hah Adrian mana nih Li." ujar Meli penuh semangat "wah enak banget di beliin ihh pengen deh jadinya."
"ya ampun Mel adrian itu sepupu gue anjim dia lagi kuliah di luar negri."
"oh Adrian huh kirain pacar lo hehe." ujar Meli yang di balas anggukan oleh Liana.
"udah lah Arga kasih aja bolpennya." bujuk Anna
"oggah banget sebelum Liana ngomong kalau dia mau traktir gue." balas Arga
"nah bagus tuh ga itu yang di namakan berjuang." ujar Dimas yang mendapat jitakan dari Dipta.
"huss jaga kalau ngomong." sambil melirik Liana
Liana hanya mengerutkan keningnya dia tidak mengerti apa yang Dimas ucapkan "maksud lo apa Dimas ngomong gitu."
"heh heunteu ih abdi teh cuman bercanda,iyah gak Dipta." ujar Dimas menyenggol lengan Dipta
"hmm ngak kok Li emang Dimas suka cari gara-gara hehe." ujarnya dengan kekehan.
Lalu Dipta mengalihkan pandangannya kepada Anna yang hanya memasang muka datarnya saja. jujur Dipta sudah tertarik dengan Anna saat pertama kali mereka bertemu di perpustakaan sejak awal kelas X.saat Anna yang hendak mengambil buku yang tinggi sedangkan badannya tidak terlalu tinggi, dengan senang hati Dipta membantunya dan di saat hendak memberikan buku itu kepada Anna mata mereka melihat satu sama lain di situlah jantung Dipta berdenyut tak karuan melihat muka Anna yang menurutnya manis.
"hai Anna." sapa Dipta
"hai." jawab Anna dengan tersenyum tipis.
"Anna boleh gak gue minta tolong." ucap Dipta.
"minta tolong apa." jawab Anna
"gue mau minta tolong ke lo buat nganterin gue ke toko buku,gue mau beli buku fantasti jadi.. Lo mau tolong gue buat cariin buku fantasti yang bagus." tanyanya
"boleh, jam berapa." balas Anna
"abis pulang sekolah gimana."
"yaudah ayok." ucap Anna
Mereka pun saling pandang satu sama lain hampir lama yang membuat Dirga kesal.
"udah tatap-tatapannya." ucap arga memberikan mata tajamnya.
Ya Tuham Dipta keenakan menatap Anna sampai tak sadar bahwa banyak pasang mata yang sedari tadi melihat mereka yah siapa lagi selain teman-temannya "eh iyah-iyah udah kok,terus gimana nih mau gak Liana traktir Arga." tanya Dipta untuk mencairkan suasana canggungnya.
"yaudah lah Li turutin aja si Arga biar urusannya cepet beres." lanjut Anna jujur Anna pun merasakan apa yang Dipta rasakan.
Liana menghela nafas "fiuhh yaudah deh ayo ke kantin gue traktir,tapi awas aja lo gak balikin bolpen gue." mengingatkan Arga
"iye ayo dah ke kantin yuhhu di traktir temen kesayangan gue." ujar Arga sambil merangkul pudak Liana.
"yeayyy makan sama cowok." teriak Meli dengan histeris.
"lah emang kenapa Mel." tanya Anna
"kan kita kalau makan bertiga mulu sekarang makan berenam hehe."
"ya ampun Meli polos banget gemes abang dek." ujar Dimas menyubit pipi Meli.
"ihh apaan sih Dimas." dengan menghempaskan tangan dimas Meli malu itu yang dia rasakan.
"yaudah lah ayok kantin lapar gue." ajak Anna
"yukkk gaskeun". Balas Meli
.................................................................
KANTIN.
Saat memasuki kantin Liana dkk dan Arga dkk cukup bingung ingin duduk di mana kantin saat ini cukup ramai tak seperti biasanya,akhirnya setelah mencari meja yang kosong yang bisa menampung enam orang mereka pun segera duduk. meja tersebut tidak terlalu mencolok di tengah kantin dan tidak terlalu gelap jadi pas lah untuk bisa makan dengan tenang.
"gusy kalian mau pesen apa biar Meli yang pesenin nih." tawar Meli.
"gue mie ayam sama es teh yah mel." ujar Liana
"gue baso aja sama es jeruk Mel." ujar Anna
Yang di balas angkukan oleh Meli "kalau kalian mau apa." memindahkan penglihatanya ke Arga dkk
"gue samain aja sama si Liana." ujar Arga.
"kalau gue batagor sama es teh yah Meli." sambung Dipta
"ehhem." mendegar suara itu mereka semua menoleh ke arah Dimas.
"kalau gue mau samaan aja sama Meli." jawab Dimas
"oh ya-udah ka-lau meli mau beli cilok." jawab Meli malu-malu.
"oh ok kalau gitu gue ikut yah biar lo gak kesusahan hehe." sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.
"boleh kok ayok."jawab meli dengan menarik tangan Dimas.
Melihat dua sejoli itu sudah pergi Arga membuka suara " gue liat-liat kayaknya si Dimas suka sama Meli."
"gue juga sama kayak lo." balas Dipta.
"kalau gue gak setuju Dimas sama Meli pacaran." sambung Anna yang di tatap heran oleh Liana
"loh kenapa Ann kan Meli bakal ada yang jagain."
"lo itu gak tau kalau si Dimas itu banyak mantannya pas SMP alias play boy."
"lo gak inget apa gue pernah cerita kalau si Dimas itu satu SMP plus satu kelas yang sama kayak gue." lanjutnya
"tapi....." belum Liana melanjutkan omonganya tiba-tiba saja Dipta memotongnya.
"oh jadi lo sama Dimas udah berteman dari SMP,kenapa Dimas gak cerita ke gue sih." ujar dimas
"lah ngapain cerita ke lo,lo aja bukan siapa-siapa si Anna juga." ucap Arga.
Mendengar itu Dipta tertohok,benar juga apa yang di katakan Arga " ya kan gue juga pengen tau aja sih hehe." ketawanya garing plisss.
"oh kirain lo suka sama Anna." ucap Arga to the poin.
Anna yang tadinya terdiam langsung saja terbatuk setelah menelan salivanya yang tidak di sengaja tertelan olehnya "Arga kalau ngomong ngasal mulu lo." sentak Anna
"ya maaf gue kan cuman ngomong." bela Arga.
"yah tapi jangan as.."
"makanan datang." ujar Meli
"potong omongan orang mulu lo."
"loh Meli salah yah." sambil mngerjapkan kedua matanya.
"ngak, udah lanjut aja yuk makan." sambung Liana.
Mereka pun makan dengan khidmat dan berbincang ringan terutama Dimas yang terus mengajak Meli bercanda tentu saja Meli tak akan menolak. Hingga tak terasa makanan yang mereka makan habis.
"ok bentar lagi masuk dan gue udah menuhin syarat lo jadi balikin bolpen gue." ujar Liana sudah menadahkan tangan kanannya.
"iyah nih." ujar Arga mengeluarkan bolpen itu dari kantung bajunya dan memberikannya ke tangan Liana.
"bilang makasih kek."
"buat apa gue bilang makasih najis banget." jawab Arga yang sudah berdiri dan pergi dari kantin.
"eh Arga tungguin gue woy." teriak Dimas yang berlari ke arah Arga,oh tunggu Dimas lupa untuk berpamitan kepada Meli Dimas pun membalikan badannya "Meli abang Dimas ke kelas dulu yah." dan berlari.
"ehh iya hati-hati." jawab Meli
Melihat Dipta yang diam saja memperhatikan temannya
"Dipta lo gak pergi susul temen lo."tanya Anna.
"hmm ini mau,yaudah Anna gue ke kelas dulu yah byee." ujar Dipta berjalan santai ke luar kantin.
"bye hati-hati Dipta." batin Anna.
"Anna Dipta tadi bilang bye ke lo kenapa gak di jawab,malah natap doang."ujar Meli
"males." dengan memasang wajah juteknya.
Pliss bohong banget nih si Anna.
"yaudah yuk kelas." ajak Anna.
"yuk." jawab mereka dengan serempak.
BERSAMBUNG
<ok segitu dulu yah ceritanya nanti aku buat lagi lanjutanya.
<gimana seru gak ceritanya atau singkat gak ceritanya hehe.
<maaf yah kalau kurang nyambung alurnya soalnya aku pemula.
<oh iyah jangan lupa yah vote, komen sih yang paling penting soalnya aku belum terlalu pd gitu hehe.
<yaudah lah aku akan come back lagi yah huhuhu
BYE SEE YOU NEXT TIME
Salam sayang dari aku ?