Siang itu, ketika kelasnya hampir berakhir, Asa mendadak merasakan sesuatu. Ia tidak nyaman dengan perutnya yang mulas hingga akhirnya ia ingat, ini adalah tanggal di mana ia biasanya kedatangan menstruasi. Ia meremas perutnya sesekali sambil menyimak penjelasan dosen. "Aku mau ke toilet, Vi. Kayaknya aku dapet," kata Asa buru-buru. Ia mempercepat langkah karena takut mengalami kebocoran. Dan di toilet, ia benar-benar mendapati bercak darah di celana dalamnya. "Ah, beneran dapet. Pantesan mules banget." "Kamu nggak apa-apa, Sa?" tanya Evi yang mengikuti langkah Asa. "Nggak. Emang baru dapet," jawab Asa. "Buruan pakai pembalut," sahut Evi. Tentu saja Asa bersyukur karena ia masih membawa stok pembalut di tasnya. Setelah selesai, ia segera keluar. "Vi, aku mau pulang aja, deh. Aku ngga