Keanehan Aiman

1259 Words

“Cipa, aku mau bangunin calon suami ya. Kamu gapapa ‘kan sarapan sendiri?” “Iya, nanti aku mau bikin nasi goreng.” “Okay, kalau gitu aku berangkat sekarang.” Aku bergegas pergi ke rumah Mas Aiman untuk membangunkannya. Baru pukul 5 pagi dan udara sangat dingin hingga menusuk kulit padahal aku sudah memakai jaket tebal. Letak rumah kesayanganku berada di samping komplek perumahan Siva. Aku hanya butuh beberapa langkah agar bisa sampai ke sana. "Selamat pagi, Pak Satpam." "Selamat pagi, Non Manda." Saking seringnya aku menginap di rumah sahabatku, para satpam sampai mengenaliku, hehe. “Dek ...” “Loh, Mas mau kemana?” “Bukan mau tapi habis lari pagi.” “Memangnya nggak dingin?” “Tidak, justru enak kalau lari pagi jam segini.” “Pulang yuk,” ajak ku dan Mas Aiman langsung menghentik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD