Siva sejak tadi terbahak saat aku menceritakan kejadian semalam. Dia masih tidak percaya jika kanjeng ratu Dera mengundang ustadz untuk meruqyah ku. Tadi pagi terjadi drama minuman penyembuh pelet yang membuatku muntah-muntah. Mama sungguh tega dengan anak semata wayangnya, bisa-bisanya memaksaku menghabiskan segelas air yang telah dicampur kertas yang telah dibakar. “Di desaku ada ritual seperti itu tapi Ustadz betulan dan banyak yang cocok. Para pasien yang berobat bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya.” “Masalahnya aku tuh nggak yakin sama ustadz itu. Waktu ditanya aku kena pelet langsung jawab ‘Iya, pelet tingkat tinggi’ aneh banget ‘kan?” “Iya juga sih, Pak Ustadz di desaku enggak pernah bilang kayak gitu. Jika tidak benar jatuhnya menjadi fitnah,” terang Siva dan aku setuju.