When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
# Mila masuk ke dalam ruang kerja ayah angkatnya. Ia melihat ayah angkatnya tampak tersenyum lembut kepadanya ketika ia memasuki ruangan itu. “Papa memanggilku?” tanya Mila. Ia tidak membalas senyuman ayah angkatnya dan memilih untuk menunduk menatap lantai. Ia tahu, ayahnya pasti sudah tahu tentang kabar kedatangannya dan mungkin saja, ayahnya juga akan memarahinya karena sudah mencoba mendekati Damian sekali lagi tanpa memperdulikan kalau Damian sudah menikah saat ini. “Benar Mila, Papa ingin bertemu denganmu. Kenapa dibandingkan menemui Papa yang sudah tua ini, kau malah kembali ke vila kemarin dan menemui Damian lebih dulu?” tanya Tuan Atmachandra. Mila perlahan mengangkat wajahnya dan menatap ayah angkatnya. “Aku, ingin menemui Mama lebih dulu,” ucap Mila beralasan. Ia tidak sepe