bc

Bagaimana aku bisa melupakan suaramu , tawamu, senyum mu , dan matamu yang meneduh kan itu? Ajari aku untuk lupa aku mohon

book_age18+
0
FOLLOW
1K
READ
billionaire
second chance
gangster
journalists
drama
no-couple
witty
wild
like
intro-logo
Blurb

Arabela bekerja di sebuah perusahaan start up , Gadis pintar , Cantik , Ceria , namun siapa sangka dibalik itu semua ada yang Arabela sembunyikan dari orang orang sekitarnya , Ada satu kelemahan Bela yang tidak banyak orang tau apakah bela bisa terus menyembunyikannya ? Atau akan ada seseorang yang akan meruntuhkan tembok yang Bela buat?

chap-preview
Free preview
The First day
" Aku akan kembali Abel , Ingatlah kamu adalah miliku , tak seorangpun bisa memilikimu " Keringat dingin bercucuran di Kening Bela, dan dia terbangun dari tidurnya dengan raut wajah takut cemas "Haaahh.. " mata Bela seketika terbuka , bela menarik nafas , lalu membuang nafas Dia selalu hadir di dalam Mimpi Bela , menjadi mimpi buruk setiap malam nya "Drtttt...Drtttt..." Ada panggilan masuk di Handphone Bela " Bela melihat jam , Oh sial pantas saja Jessica menelfonnya sekarang waktu sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi "Halo?? Iya ini gue udah bangun Jess, gue prepared terus langsung berangkat oke , jangan bawel please" Bela segera bangun dari tempat tidur berasiap untuk mandi ------------------------------------------------------------ Arabela POV Hai , kenalin nama gue Gracia Arabela , orang orang biasa manggil gue Bela or Ibel Hari ini gue terbangun dari mimpi buruk itu lagi Sialnya hari ini yang lebih buruk dari mimpi buruk adalah gue kesiangan di hari pertama gue kerja Gue adalah Journalists , gue suka benget bikin journal journal gitu Oke cukup perkenalannya Orang bilang gue adalah cewek yang perfectionist, dominant dan gabisa diatur Well gue gaterlalu mikirin omongan orang tentang gue sih Yes, gue sangat amat gila kerja , bagi gue kerja adalah suatu hal yang sangat seru dan menantang because i like challenging "Huhhh , sial jakarta kapan sih gamacetnya " Kemacetan di Jakarta adalah musuh terbesar Bela setiap harinya , impian Bela suatu saat dia ingin pindah dari Jakarta dan hidup di tempat yang lebih tenang Bela sudah sampai di kantor , pas pertama kali Bela menginjakan kakinya di tempat tersebut Bela sangat takjub karena tidak percaya dia akhirnya bisa diterima di sini setelah melewati proses yang panjang "Gak sia sia deh otak gue mau pecah kemarin kalo tempat kerja gue sekarang sebagus ini " Ucap Bela sambil memerhatikan sekitarnya , lalu Bela berjalan menuju arah Receptionist untuk menanyakan dimana dia akan bertemu dengan atasannya "Halo pagi mba , saya.." "Ms Arabella right?" Seseorang dibelakang Bela langsung menyambar perkataan Bela , lalu Bela menenengok ke arahnya "Ok dia cool" dalam hati Bela sambil memerhatikan lawan bicaranya , itu adalah kesan pertama yang bela berikan saat dia melihat siapa yang memanggil namanya "Yes I am sir " ucap Bela sambil menatapnya " Nama gue Reynand " ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangannya yang langsung saja disambut oleh Bela "Hi, Nice to meet you , i'm Arabella or you can called me Bela " sambut Bela dengan senyum manisnya "Oke , ini hari pertama lo disini , dan disini gue sebagai partner kerja lo nanti yang akan berikan lo arahan untuk pekerjaan lo, sebelumnya ayo gue antar lo ke meja kerja lo okey?" Bela mengikut Reynand ke meja kerja Rey , melihat sekitar dan Rey segera menjelaskan pekerjaan yang harus Bela kerjaan dan "GILA KALI ??? " Ucap Bela dengan lantang "No,,, maksud lo gue harus nyari journal berita 4 tahun yang lalu karena untuk kasua tersebut mau di Up kembali?? hellll.. orang yang sebelum gue dia ga ngapa ngapain hah??? Rey langsung tersenyum ke Arah Bela dan "Cantik " Satu kata saat itu yang keluar dari mulut Rey sambil menatap Bela "LO SINTING YA REY , GUE LAGI NGAMUK LO BILANG GUE CANTIK? LO NGELEDEK GUE HUH? Bela langsung menengok ke Arah Rey , dan tanpa sadar mereka sangat amat dekat saat itu "Iya lo cantik kalo lagi marah marah soalnya mirip ibu tiri HAHAHAHAHA" ucap Rey dengan tertawa bahagia melihat penderitaan dan mula Bela yang mulai lesu itu ------------------------------------------------------------ Rey POV Hai nama gue Reynand Alaska, orang orang biasa manggil gue Rey , atau si Ganteng Ya gue ga muluk muluk , kata nyokap gue , gue adalah anak paling gantengnya dia karena semua saudara gue adalah perempuan Saat ini gue adalah seorang Auditor Journalist di salah satu perusahaan di Jakarta Dulu gue jadi Journalist berdua , tapi sekarang gue sendirian karena partner gue yang lamq resign Oke back to the topic Atasan gue info kalo ada yang bakalan bantuin gue kerja sebagai partner kerja gue lagi Akhirnyaa.. Setelah sekian purnama gue ga kerja sendirian dengan tugas yang menggunung itu Kata Bos gue nama yang akan jadi partner gue adalah Gracia Arabela, oke dapat gue simpulin kalo dia Perempuan Partner gue juga sebelumnya perempuan , jujur rada bosy soalnya dia udah tua dan gabisa diajak bercanda Dan info dari bos gue kalo partner gue yang baru dia masih dibawah gue Asyikk bisa kali ya gue kerjain dia Hidup tu gaperlu serius serius amat menurut gue , kalo terlalu serius nanti malah tegang terus setruk emang lo semua mau ?? Oke gue udah ga sabar ketemu sama partner gue , Gue keluar dari lift , mata gue langsung tertuju sama satu perempuan yang lagi berada di receptionist Dia "Arabella " Satu kata pas dia nengok ke gue "Oke dia cantik , dia tinggi namun tingginya hanya sebatas kuping gue , putih, bibirnya yang mungil , Alisnya yang tebal , mata Ya saat gue ngeliat dia pandangan gue langsung tertuju kepada matanya yang indah seakan akan meneduhkan siapapun yang melihatnya" Gue langsung ajak dia ke meja kerjanya Dan pas gue kasih tau apa yang akan dia kerjain nanti Matanya terbelalak Dalem hati gue gue tertawa melihatnya HAHAHAHAHA Ini lah yang gue rasain ketika gue mengerjakan semuanya sendiri , rasanya sangat membakar otak gue habis habisan Gue merhatiin dia sedetail mungkin "Dia cantik , lucu , bentar " Dia punya pasangan ga ya Gue sangat tertarik dengan dia Bukan bukan maksud gue buka tertarik apa apa ya Gue pengen jadi temen dekat dia Kayaknya sih dia asik anaknya ------------------------------------------------------------ Hari sudah menunjukkan pukul 12:00 yang dimana artinya sudah memasuki jam makan siang "Rey , ada rekomendasi lunch yang enak disini gak ya? Tanya Bela kepada Rey disebelahnya yang sedang asyik mengetik Rey bangun langsung menarik tangan Bela begitu saja "Ayo" ucap Rey kepada Bella Bela yang melihat Rey berdiri menarik tanggannya menyeringitkan dahinya "Hah?" "Hah .. Heh.. Hoh.. udah kaya keong lu" ucap Rey kepada Bela "Ayo makan siang tadi ngajakin , ayo Bel " "Ohhh.. Bilang kek , lagi lo langsung bilang ayo huh , wait gue beres beres dulu " ------------------------------------------------------------ "Mau Pesen apa Bel ?" Tanya rey kepada Bela "Gue pesen ayam penyet aja rey" "Oke wait" Saat rey sedang pesan makanan di canteen "Zidan ?" Bela menghampiri ke sebrang meja disana ada seorang lelaki sedang duduk sendiri , dengan telinga tertutup earphone dan mata memejam Sementara Rey merhatikan Bela dari kejauhan , dan menyeringitkan dahinya Zidan yang merasa ada seseorang didepannya langsung membuka matanya sontak saja dirinya menatap bela dengan kaget "Bel?" "Yaa gue Bela zidan , lo kerja disini juga ?? Tany bela antusias kepada Zidan "Gue" baru Zidan mau menjawab sudah terpotong oleh Rey "Hai Zid , How are you man??? , can we join? " sapa Rey kepada Zidan sambil meletakan makan siang mereka "Yea sure" tatap Zidan kepada Bela "Bel, kenal Zidan?" Tanye rey kepada Bela Bela masih menatap Zidan sedangkan Zidan menunduk menatap coffe nya "Kenal banget lah yakan Zid? Ucap bela sambil menatap Zidan dalam "Iya kita teman semasa SMP dahulu rey, Bella she's my best friend " ucap Zidan sambil tersenyum menatap Rey dan Bela bergantian "Owww boleh cerita sedikit tentang Belaa zid? Kebetulan gue baru banget kenal sama dia " HAHAHAHAHAH tiba tiba saja Zidan terawa "Sinting lo?" Ucap Bela sambil menyantap makanannya "Bela tu orangnya ga asik, ngambekan , dia juga takut sam" Pleaseeee Stop zidan , stop jelek jelekin gue huh ucap bela sambil merajuk "Lanjut zid pleaasee" "Can I ?" Tanya Zidan kepada Belaa "No, You don't " Bela masih merajuk kepada Zidan "Oh iya sebentar ya gue ketoilet dulu Bel, Zid" Rey pamit kepada mereka berdua Seketika suasana menjadi hening dan awkward "Bel, are you oke?" Tanya zidan kepada Bela "Lo liatnya gimana , gue baik baik aka kan sampai sekarang " ucap bela sembari asyik makan "I'm serious Bel , he's back Bel" Deg.... Seketika Bela membeku Seakan akan lidahnya kelu Apa tadi dia salah dengar Bela harap apa yang Zidan omongin hanya salah dengar "Impossibile " jawab Bela "Dia belum temuin lo Bel?" Ucap Zidan kepada Bela sambil menatapnya serius "Untuk apa Zid? We're done for so long time , and i Think " "I think dia bakalan nyari lo Bel " "Can we stop talking about him?" Ucap Bela kepada Zidan ------------------------------------------------------------ Bella POV Gue gapernah sangka gue bakalan ketemu sama Zidan lagi setelah sekian lama Oke gue belum cerita Zidan adalah temen gue sewaktu di SMP Gue Zidan dan Dia , kami bertiga adalah sahabat , kami selalu bersama Sangat ga disangka ternyata gue dipertemukan kembali sama teman lama gue Seneng tapi ada rasa takut dan kecewa Takut bahwa apa yang gue takutin selama ini muncul lagi ------------------------------------------------------------ " Halo, Gue udah sampe nih di Apart , lo dimana Jess? " tanya Bella kepada Jessica di telfon "Bentar gue lagi ke supermarket dulu " "Okee gue tunggu ya , bye " Tutt...tut... telfon lalu dimatikan Rencananya hari ini Jessica akan menginap di Apart Bella karena Bella mau mengspill apa yang terjadi hari ini "Huhhh cape banget gila hari ini " keluh Bela Sambil menjatuhkan diri ke kasur Bella bersiap untuk mandi dan setelahnya Bella memasak untuk makan malam Ting tong.... Ting tong.... Suara bel berbunyi "Iya jessss" " Bellaaaaaa.... I misss youu gilaaaa gue kangen banget sama temen gue yang satu ini , sambil mencubit cubit pipi Bella" "Uhhh pipi gue melar dah ini , udah ayo GC masukkkk, gue mau spill banyak cerita hari iniiiiiiiii.... "Okee oke , calm cerita apa sihhh " ucap jess sambil menaruh barang belanjaannya di atas meja "JESSS... LOOK AT MEEE""" Ucap bela sambil menyuruh jess untuk menatapnya "CUBIT GUEE PLEASEE JEESSSSS " "Kenapa si Gila ya looo ??? " Ucap jess kepada Bella karena dirasa Bella ini aneh sekali "Ihhh siniii siniiii dudukkkk... " Bella mendorong jess ke sofa untuk duduk dan mendengarkan ceriya "So?" "Oke gue akan cerita tentang hari pertama gue di kantor ini" "Hemmm""" ucap jess sambil melihat Bela "Gue seneng diterima di kantor tersebut , Thx God , Jess did you know? Gue ketemu sama dia jess"" Jes yang mendengar hal itu pun sontak langsung serius menghadap Bella "Siapa? Jangan bilang ..?" " No, bukan dia bel , Tapi Zidan " ucap Bella "Zidan ? " "Yeah" "Lo ga bercanda kan ?" "I'm not" ucap Bella Sedikit cerita , Zidan Bella Dia dan Jessica adalah sahabat, Jessica adalah kekasih Zidan saat itu sementara Bella dan dia ... "Gimana kabar Zidan Bell? " "He's fine " jawab Bella "Syukurlah , semoga yang baio baik selalu menyertai nya " "Awalnya gue ga sangka gue bakalan ketemu Zidan lagi setelah sekian lama , dan yang lebih ga Gue sangka lagi adalah ketika gue tau bahwa gue dan dia itu satu kantor yang dimana gue bakalan ketemu dia setiap hari Jess" "Terus gimana Bell" tanya Jess kepada Bella "Dia bilang ke gue kalo dia kembali Jess" "Maksudnya?" Tanya Jessica "Ya dia kembali , dan kata zidan dia bakalan nyari gue suatu saat " "Gue gatau gue harus seneng atau sedih Jess" Jessica memeluk Bella "Don't be afraid, Gue disini kok Bell " "T-- tapi bel kalo emqng seandainya dia balik lagi apa yang lo lakuin bel? "Untuk saat ini gue belom tau, gue cuman mau hidup tenang , dan buka lembaran baru " "Oke bell, buat please kalo semisal dia balik , tolong Bell lo harus bisa lawan dia ya , lo inget kan kaya gimana dulu lo sampe bisa ada di titik sekarang? Tanya Jessica serius kepada Bella "Of course Jess , i will take care of my self and no one can hurt me again Jess" Bela dan Jessica mereka tertidur pada akhirnya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bella terbangun dari tidurnya Lagi Dan Lagi Bela mimpi tentang dia , Bela membuha w******p nya dan ada satu buble chat masuk dari nomor tak di kenal "Hai manis, save ya nomor gue" Seperti itulah pesannya Sepertinya Bella tau siapa yang mengirim pesan ini dilihat dari Profile picture nya yess "REYNAND " "Napa lo chat gue malem malem , maaf ya bukan di jam kerja gue nih " Bales Bella kepada Rey Glekk.. Glekk .. Bela menenggak wine sedikit demi sedikit Setidaknya dengan meminum ini dapat melegakan dan menenangkan fikiran Bella Saat itu Bela terbangun dan duduk di balkon Apart melihat lampu lampu Ibukota yang sangat cantik diterangi dengan sinar rembulan yang sangat teduh "Ting" "Ting" Ada pesan masuk lagi dan Bela sudah tau pasti Rey yang menyebalkan itu yang mengirim pesan "Bel ko belum tidur?" Tanya rey Baru Bella mau balas pesannya tiba tiba Rey telfon "Belo ko belom tidur sih?" "Hah?" "Iya Belo, mulai hari ini gue mau panggil lo Bello " "Heh Rey nama gue itu Bella buka Belo " "Tapi gue maunya Belo" "Whatever, debat sama lo gak bakalan ada abisnya" "Nah itu lo tau Belo" "Btw ko lo belum tidur Bel?, pasti lagi kepikiran sama gue ya , tenang aja besok lo bakalan ketemu gue kok beserta kerjaan lp yang siap membakar otak lo itu HAHAHAHAHA " Ucap Rey di sebrang sana sambil tertawa Jahat "Dih pede lo, gue ga tidur soalnya gue lagi ritual " "Jirrr ritual ape lo Belo" Ucap Rey kepada Bela "Iya Ritual rencana nya lo mau gue jadiin tumbal Proyek " Ucap Bela di telfon dengan senyum jahatnya "Cewe Sinting " ucap Rey "Lagi kenapa telfon malem malem , jangan jangan lo ya yang kangen sama gue Rey?" "Idihhh pede banget jadi cewe lo , gue tu telfon lu karena gue mau bilang besok lo harus udah ada di lokasi , besok kita ada liputan buat interview salah seorang pengusaha , buat dress code nya hitam " "Hmmm" Ujar Bela kepada Reynand "Awas jangan sampe telat pokoknya pagi pagi kita harus udah ada disana okee" "Siap Bosh " ucap Bela "Yaudah sana tidur , mimpiin gua ya dijamin mimpi lo indah deh pasti " "Ewhhh , yang ada mimpi gue jadi mimpi buruk tau ga " - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pagi sudah tiba ,hari ini saat nya Bela memulai aktivitas kembali Seperti yang semalam Rey katakan kepadanya bahwa pagi ini mereka ada liputan untuk mewawancarai sebuah perusahaan besar Dan tugas bela disini adalah mencatat dan membuat jurnal dari hasil interview tadi "Tutttt... Tutttt.. Tutt.... "Duhh.. mana si Reynand , gue call kok ga nyambung terus ya, bikin bete aja sih ni orang pagi pagi " "DOR..." Tiba tiba Reynand sudah ada di belakang Bela begitu saja , memang sengaja sebenarnya dari tadi Rey sudah datang , namun Rey sengaja untuk bersembunyi untuk melihat raut wajah Bela yang sedang kesal Menurutnya ketika Bela sedang kesal wajahnya berubah seperti marmut , pipinya yang merah , dan mulut mungilnya yang sedang menggerutu "IH IH IH LO KEMANA AJA SIIIII " Ucap bela sambil mukanya menggerutu dan tangannya berada di pinggang "CIEEE NYARIIN GUE YA LOO " Ucap reynand tertawa geli melihat reaksi Bella "Tauk ah Gc reyy ayo masuk " Rey dan Bela masuk kedalam , di dalam ruangan sudah banyak sekali media yang meliput Kilatan kamera jelas ada dimana mana sampai mata Bela tertuju pada satu Photographer di ujung sana yang baginya sangat tidak asing "Woy Bell.. ayo mulai liputannya " - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bella POV Gue syok, benar benar syok Disebrang sana gue ngeliat sosok lelaki memegang kamera Rambutnya Gestur tubuhnya Semuanya sangat amat mirip Deg.. Deg.. Degg... Jantung gue berdebar kencang Saat itu gue sangat berusaha agar tetap terlihat professional Disaat pekerjaan gue selesai , gue buru buru ingin keluar dari tempat itu namun sayang saat kaki gue melangkah keluar "ABEL" Degg... Lagi lagi jantung gue berdetak dengan sangat kencang , nafas gue seketika tersendat sendat, gue sangat hafal dengan suara ini Suara yang sudah lama sekali tidak terdengar Suara yang tadinya akrab Menjadi samar Oh tuhan benarkah? Apa betul ini dia? Apakah sudah waktunya Gue dan dia dipertemukan Gue belum siap "ABELL TUNGGU " Suara itu Betul itu adalah dia dan itu memang dia Satu satunya orang yang memanggilku dengan panggilan Abel hanya dia Oke gue coba untuk menoleh kebelakang dan ketika gue liat dia Mata gue langsung tertuju kepada matanya Mata itu Mata itu masih sama Mata itu masih teduh Gue liat lagi dia dengan lebih jelas di tengah keramaian seakan dunia berhenti Rambutnya Rambut yang dulu selalu gue sentuh Bibir nya Bibir yang dulu selalu mengucapkan kata kata manis dan kata kata penenang di hidup gue Senyumnya Senyum yang sangat manis itu , ketika dia tertawa bagaikan bunga yang sedang bermekaran Sangat indah Benar ini adalah dia Dia adalah Alvaro Seseorang dari masalalu ku Seseorang yang pernah sangat aku cintai Seseorang yang pernah menjadi patah hati dan trauma terbesarku Alvaro Nataniel Dia adalah kekasih lama ku yang sudah lama pergi meninggalkan ku Dan sekarang dia kembali - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bela dan Alvaro duduk di salah satu restaurant di depan tempat mereka bekerja Bela yang tertunduk sedangkan Al yang menatap Bela dalam "Bel , i'm sorry" ucapan pertama dari Al untuk Bela Bela menegakkan kepalanya dan melihat Al "Gue udah gapapa kok, santai aja Al , yang lalu biarlah berlalu ok " ucap Bela kepada Al "Bel can we?" "Stop Al , gue rasa kita udah gada urusan lagi yah , maaf banget gue harus lanjutin pekerjaan gue , next time kalau ada waktu pasti gue sempetin buat ngobrol lebih lama saama lo " "Sure , Gue senang ngelihat lo baik baik aja dan bahagia Abel " Ucap Al tersenyum kepada Bela "Terimakasih , Gue juga seneng bisa lihat lo lagi disini dengan keadaan yang jauh lebih baik Al " "Gue kesana duluan ya, Rey udah nunggu gue " Tanpa basa basi Bella langsung meninggalkan Alvaro begitu saja Alvaro tau bahwa Abelnya masih marah kepadanya Alvaro tah bahwa Abelnya sangat membencinya dan Alvaro tau bahwa sampai saat ini masih mencintain dirinya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bela saat ini sedang berada di toilet Bela menangis Bagi bela melihat Al sama saja dengan membuka luka lamanya Bela sangat mencintain Al Namun Bela juga tidak bisa terus menerus menyiksa dirinya sendiri Rasa sakit itu masih jelas ada Kehilangan adalah suatu hal yang sangat dibenci dan ditakuti oleh Bella Bela keluar dari toilet dan "DORRR..." Lagi lagi si bajingan Reynand membuat Bela hampir jantungan di depan pintu toilet Bela sangat amat jengkel dengan dia "LO NGINTIPIN GUE YA , GUE TERIAK NIH TO..mppphhhh" Belum sempat Bela berteriak mulutnya sudah disekap oleh Reynand "HEH BELO , lo tu berisik banget sihhhh jadi cewe , gue curiga tiap hari lo pasti ngemilin petasan banting ya jangan jangan " "Tunggu tunggu , kayaknya ada yang aneh gue liat liat dari diri lo " Rey merhatikan penampilan Bela dari Atas hingga kebawah sampai pandangan Rey tertuju pada mata indah itu yang semula berbinar seakan akan menjadi sendu "Kenapa?" Ucap Rey dalam sambil menatap Bela "Maksudnya?" Tanya balik Bela kepada Rey, sedangkan Bela tetap mengalihkan pandangannya dari Rey "Nangis kenapa lo ? ada yang ganggu lo? Siapa bilang ke gue ? "Gak" Singkat dan padat jawaban Bella kepada Rey "Gak bisa bohongin gue maksudnya?" "It's oke kalo lo gamau cerita itu hak lo " Rey menatap Bela dan memegang kedua Bahu Bela , mengajaknya untuk menatapnya "Tapi Bel asal lo tau , Gue ada disini untuk lo , gue siap dengerin cerita lo kapan pun lo mau oke " Untuk pertama kalinya Bela merasa Rey benar benar ada di posisi serius - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - "WTH LO KETEMU SAMA AL BEL?" teriak Jessica dengan hebohnya sehabis mendengarkan cerita dari Bella "Iya " "Terusss??? Gimana perasaaan lo saat itu bel?" "Gue bener bener ngerasain perasaan yang gak karuan , semuanya bener bener jadi satu " "Do you still love him?" Tanya Jess pada Bella serius "Jujur gue gak tau Jess, gue terlalu takut untuk melihat ke masalalu Jess , gue udah nyaman dengan kehidupan gue saat ini jes" "It's Ok Bel, semua orang ada masanya dan inget , lo gaperlu nyalahin diri lo terus menerus oke?? " "Gimana caranya Jes?" "Bahkan untuk menatap dirinya pun gue udah ga sanggup Jess" "Sehebat itu ya Al menaklukan seorang Gracia Arabella hmm? - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Alvaro POV Aku memandangi foto gadis cantik yang sangat aku rindukan ini Gracia Arabella atau biasa aku panggil Abel Sudah 7 tahun lamanya aku tidak melihat nya Bagaimana kah rupa dia sekarang? Pasti makin cantik Masih teringat jelas di benaku ketika Abel merajuk karena lukisan yang ia buat tidak sengaja tersenggol oleh ku Tingkahnya yang lucu dan unik Wajah mungil nya Suara nya yang sangat manja , ketika memanggilku Alaaannn 7 tahun lamanya aku pergi meninggalkan Indonesia dan seisinya 7 tahun lamanya aku tersiksa karena merindukan gadis kecilku ini Apa kabar Abel? Aku masih menyimpan nomor nya di kontak whatsapp Apakah aku harus menghubunginya? Aku sangat ingin minta maaf kepada dirinya Sungguh aku merasa bahwa aku sangat amat bajingan Yang lari dari tanggung jawab dan menghancurkan dirinya lalu meninggalkannya Apakah Abelku masih memandangku dengan tatapan penuh cinta atau malah memandangku dengan tatapan kebencian Akhirnya setelah melamun begitu lama Alvaro tiba di Ibu kota tepatnya di Jakarta Dia merasa pulang ke rumah setelah sekian lama Menghirup kembali udara Jakarta Dan seisinya Disinilah dunia nya Dan Alvaro akan segera menjemput dunia nya kembali yaitu Gracia Arabella - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Reynand POV Gue baru pertama kali ngeliat mata yang selalu berbinar itu tiba tiba menjadi sendu Entah apa yang membuat dia terlihat begitu berbeda hari itu Jujur gue ga suka melihat dia sedih Entah perasaan macam apa Tapi gue ngerasa Gue nyaman sama dia Pertemuan kami memang belum terlalu lama 2 minggu menjadi partner kerja nya Gue bisa simpulin kalo Bella adalah cewe yang selalu pura pura untuk terlihat kuat Hari itu gue melihat Bela murung seharian Tidak seperti biasanya yang ceria Ini seperti bukan Arabella Atau Ini memang Arabella yang sebenarnya? Arabella yang selalu menyimpan semua masalahnya sendiri Bela yang selalu menyendiri Bela yang selalu pendiam Sebnarnya , gue masih penasaran apa yang membuat dia seperti ini semenjak hari kemarin Bela seperti menyimpan luka yang sangat dalam dan membiarkannya terus basah dan tak pernah kering Saat ini gue dan Bela kami sedang berada di meja kerja kami , letak meja gue dan dia hadap hadapan Dia sangat fokus dengan ketikan dan layak komputer di depannya sedangkan gue fokus memandangi dia "Bel" Rey memanggil Bela namun tidak ada tanda sautan dari Bela "Bel" Kedua kalinya Rey memanggil Bela namun belum juga ada sautan sampai "Abel" Bukan , kali ini buka Rey yang memanggil Bela tapi Seketika Bela langsung menengok ke arah yang memanggil dia Abel dan sontak saja Reynand bingung karena di depan pintu ada sosok lelaki asing yang entah kenapa Bela langsung menghampiri laki laki itu Jujur kali ini Rey terlihat tidak suka melihat Bela dengan laki laki itu , mereka keluar begitu saja berdua entah apa yang mereka bicarakan Dan dari penglihatan Rey, mereka terlihat seperti dua orang yang sudah kenal lama - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pagi ini Alvaro mendatangi kantor Bella bekerja Alvaro melamar di perusahaan ini Demi Abelnya Alvaro mengajak Bela untuk berbicara ke depan "Abel, aku mau ngomong sama kamu" ucap Al kepada Bela "Kamu ngapain kesini Alan?" "Ayo ikut aku biar aku jelasin semua ke kamu Bel" Mereka berdua saat ini berada di taman tempat mereka bekerja "Aku mulai hari ini bekerja disini " Perkataan itu langsung membuat Bela menatap Alan tajam namu Bela belum mau berbicara kepada Alan "Aku mau kita balik lagi " singkat namun "Lo Gila?" Ucap Bella dengan sarkas kepada Alan "Iya aku tergila gila sama kamu Abel" "Kita udah selesai lama Alan , kamu sendiri yang mengakhiri semuanya Alan " ucap bela kepada Alan "Lan, Ini dikantor, kalo lo mau bicara mengenai hal ini gue mohon banget untuk ga bicarakan ini di jam kerja" "Oke, aku tunggu kamu , nanti kamu aku yang anter pulangnya Abel" "Terserah" Bela langsung meninggalkan Alan Begitu saja tanpa mereka sadari di sebrang sana ada Rey yang merhatikan mereka Rey tau betul pasti Bella tidak akan bersikap seperti itu jika tidak ada yang memulainya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Sore itu Bella benar benar pulang diantar oleh Al Mereka berdua tidak ada yang memulai percakapan di dalam mobil hingga mereka tiba di Apart Bella Klik Bela membuka akses pintu masuk ke dalam Apart nya dan mengajak Al masuk ke dalamnya "Mau minum apa?" Tawar Bella kepada Al "Can i have a beer?" Bella langsung mengambil 2 botol beer dari lemari es "Boleh gue ngerokok disini?" Izin Al kepada Bella "Silahkan " Bella merhatikan Alan yang sedang membakar rokoknya Jujur saja dalam hati Bella, Bella sangat rindu kepada Alan "Kamu sering nengokin dia?" Ucap Alan kepada Bella Bella tau maksud dari omongan Alan "Gue belom siap" ucap bela kepada Alan "Maaf" ucap Alan lalu mengambil tangan Bella lalu mengecupnya "Semua udah berlalu dan gada yang harus di sesali, lagi pula semuanya gaaakan bisa balik lagi bukan?" Bela membuka beer langsung menenggaknya "Andai waktu itu gue ga egois mungkin sekarang kita udah menjadi keluarga yang bahagia Abel" Deg... Ketika Alan berbicara seperti itu, hati bela langsung merasakan sakit yang teramat dalam Bagaikan kaset rusak yang dipaksa nyala kembali Semua rekaman satu persatu di otak Bela seakan akan terputar kembali Sungguh Bela sudah sangat Ikhlas dengan semua yang terjadi "Alan" panggil Bela kepada Alan "Sini Al, tiduran disini" Bela menyuruh Alan untuk tiduran di sofa dan di pangkuannya seperti dulu Bela menyentuh rambut Alan , Bela mengelus elus rambut Alan dengan damai sambil menatapnya Sungguh Alan sangat merindukan momen ini Alan sungguh merindukan Abelnya Mereka saling tatap Alan menyentuh wajah Bella dengan lembut "Cantik" ucap Alan kepada Bella "Aku gapeduli apa yang akan terjadi hari esok tapi bolehkan saat ini aku menghabiskan waktu ku untuk tidur dipangkuan kamu Bel?" Entahlah hati Bella terbuat dari apa Apa yang Alan perbuat dulu sungguh sangat membuatnya hancur Namun lihat , Bela masih memperlakukan Alan dengan begitu lembut dan penuh kasih sayang sampai pada akhirnya mereka terlelao berdua di sofa hingga saling berpelukan satu sama lain Alan terbangun Abelnya masih tertidur lelap Alan tak berhenti memandangi wajah Bella seakan akan tidak ada hari esok Bolehkah Alan untuk terus bersama Bella saat ini Alan sangat merindukan wanitanya Alan melihat sekitarnya sampai Allan terpaku dengan sebuah figuran yang berisikan sesuatu yang membuat Alan meneteskan Air matanya Andai saja Alan tidak menggalkan Bella saat itu mungkin Saat ini mereka sudah bersama Jam sudah menunjukkan pukul 02:00 Ketika alan ingin memindahkan Bella alan teralihkan pandangannya kepada HP bella yang tak sengaja terbaca notif oleh Allan "Reynand " Zidan pernah berkata padanya bahwa Bella tengah dekat dengan lelaki teman kerjanya yang bernama Reynand sunggu Al tidak rela apabila wanitanya dimiliki oleh orang lain selain dirinya Sontak Alland segera memindahkan Bella untuk ke dalam kamarnya dan Allan berbaring di sampingnya - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Bella terbangun dan Bella merasakan ada seseorang yang memeluknya erat dibelakangnya "Allan" Allan yang memeluk Bella Erat Mereka tidur bersama, hanya sebatas tidur bersama tidak lebih Bella melepaskan pelukan Allan , melihat jam sudah menunjukan pukul 05:00 Pagi Bela segera menuju dapur untuk membuatkan sarapan Allan terbangun karena mencium wangi sedap pagi ini seketika dia bangun mengikuti harumnya Disana terlihat Bella sedang asyik memasak sontak saja langsung Allan memeluk Bella dari belakang dan mengendus leher Bella yang membuat Bella terkejut "Morning sweety " Ucap Al kepada Bella sontak saja Bella langsung mendorong Al untuk menjauh darinya "Morning, please jangan bikin gue jantungan pagi pagi Al" Alat tertawa kepada Bella Bella melihat Allan tidak memakai baju Bagaimana bisa dia benar banar tidak tau malu "Kenapa pipi kamu merah bel? " "Gak sih" Allan mengahampiri Bella dan menghembuskan nafasnya di dekat telinga Bella "Masih sama , Aku masih bisa mendengar detak jantung kamu yang seketika berdetak kencang setiap kali aku mendekat ke kamu bel" Bela masih terdiam dan membisu semu rasanya kelu Alan membalikan badan Bella yang membuat Bella menatap dirinya "Bel.. Lihat mata aku.." Bella menatap Allan dan Allan menatap Bela "Bilang sama aku kalo kamu udah ga cinta sama aku" Bela terdiam sampai akhirnya... Cup.. .

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Crush Is My Best Friend's Dad

read
17.2K
bc

The Vampire King's Human Mate

read
99.0K
bc

The Luna He Rejected (Extended version)

read
308.6K
bc

The Lone Alpha

read
108.8K
bc

Just Got Lucky

read
146.2K
bc

Sold to the Ruthless Alpha

read
6.5K
bc

Cruel Love

read
782.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook