14. Kepergok

2554 Words

Sampai di mall, bang Roland seakan mengerti kalo aku tidak suka menyusuri parkiran, jadi dia memakai jasa valet parking. Aku senyam senyum tidak jelas menunggunya bayar lalu mendekat padaku. “Harus banget ya Jazz doang pakai valet parking?” ejekku. Dia tertawa. “Lagi lagi gue ingat abang elo cerita, kalo elo mageran mesti jalan cari mobil di parkiran. Lagian elo putri Sumarin, pasti maunya dapat pelayanan kelas putri” jawabnya. Gantian aku tertawa. “Yuk nonton yuk!!” ajakku merangkul lengannya. Dia tergelak. Kapan lagi yakan aku bisa jalan sama bujang keceh. Bang Roland juga seperti kedua abangku yang tidak risih aku rangkul lengannya. “Kenapa sih Dis, cengar cengir mulu?. Latihan jadi model iklan odol?” ejeknya. Aku tertawa. “Deg degan bang jalan sama bujang, kan selama ini kalo

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD