107. Bastart Yang Beruntung

2614 Words

Aku masih setia menontonmu tidur. Sampai kamu menggeliat pelan di kasur. Aku buru buru menghampirimu. "Hai...are you okey?" bisikku lembut sambil mengusap pipimu. Kamu terbelalak kaget lalu buru buru bangun terduduk dan menangis memelukku. Aku tersenyum memelukmu. Aku pikir ada harapan untuk kamu maafin aku, karena kamu memelukku dan bukan marah marah. "Hei...you save hunn...i i'll be there" kataku sambil mengusap rambutmu lembut dan menciumi rambutmu. Kamu mengangguk dalam dekapanku. Aku membiarkan kamu menangis dalam keheningan kamar. Kamu melepaskan pelukan kita dan aku memberikanmu segelas air putih yang aku siapkan. "Minum dulu ya, biar kamu enakkan!, abis itu kalo kamu mau cerita aku dengerin" kataku. Kamu menurut meminum air itu sampai habis setengah. Lalu aku meletakkan sisan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD