11.Berbunga Bunga

2972 Words
Aku masuk sekolah dengan semangat dan bertemu Omen di parkiran. “Semangat 45 ye”ejek Omen. Aku terbahak. “Santuy bro,eh jangan sampe Noni tau ya gue suka dia”bisikku setelah berhasil merangkul bahu Omen. Omen terbahak. “Gengsi di gedein!,Otak elo gedein!,lepas ga!,kaya homo gandeng gandeng gue”bentaknya melepaskan diri. Aku tergelak lalu menyusulnya masuk gerbang sekolah. “Masuk kelas aja Men,ga usah ke kantin,kangen gue ma Noni”ajakku. Omen tergelak lagi tapi dia menurut.Kami baru duduk,segerombolan cewe centil di komandani Chelsea dan beberapa kakak kelas merubungku dan Omen.Mau ga mau aku jadi jumpa fans juga.Aku bersorak dalam hati saat aku lihat kamu masuk kelas.Wajah meronamu yang buat aku kangen Non.cewe cewe di hadapanku hampir tidak aku perhatikan karena aku mengawasimu yang memasukan tas ke kolong meja lalu keluar kelas lagi.Kayanya kamu kesel deh karena bangkumu di kuasai cewe cewe centil. Aku mau manggil kamu tapi aku gengsi,jadi aku cuma bisa berdoa bel masuk cepat berbunyi dan kamu masuk kelas lagi. "Elo mau baikan sama Noni ga sih No?"tanya Omen begitu bel berbunyi "Diam!orangnya datang"bisikku takut kamu dengar Omen menurut dan aku pura pura sibuk mengeluarkan bukuku "Bule!elo ga kangen gue?"tegur Omen menepuk bahumu begitu kamu duduk Kamu menoleh ke arah Omen dan tersenyum "Kangen kok!,gue senang elo berdua masuk lagi!"katamu lalu buru buru balik badan lagi dan tak memberikan aku kesempatan lama lama menatap wajahmu Omen tertawa "Bule kangen katanya No!"kata Omen padaku. “Ya…..”jawabku takut kalo aku melayani omongannya,malah dia ledekin aku depan kamu. Aku menyesel sebenarnya tidak memakai kesempatan itu untuk membuka pembicaraan denganmu.Apalagi saat jam istirahat,kamu santai melenggang dengan Anza yang menunggumu di muka kelas.Mambuatku suntuk.Habis aku di ledek oleh Trio curut sewaktu aku ke kantin pojok.Aku bertambah suntuk.Hari hari ke depan pun aku memilih buru buru pulang setiap jam sekolah selesai.Aku cuma diam bengang bengong di kamarku,Gladis sudah di jemput Roland walaupun mama belum jadi supir.Jadi kesendirianku tak terusik. Mama juga tidak cerewet lagi karena tau penyebab aku diam.Paling dia jerit jerit menyuruh aku makan.Papa sih yang masih tanya dan hanya jawab belum baikan sama kamu,dan papa hanya menggeleng mendengar laporanku. Sampai tiba hari jumat,Obi sudah sibuk ajak aku nonton anak anak basket yang akan bertanding karena masuk semifinal. “Elo mau gue nonton Noni sama Anza apa beneran nonton anak basket tanding?”bentakku kesal karena dia maksa sekali. Omen dan Roland terbahak. “Gue juga malas Bi.elo aja dah,gue mau jemput Gladis”tolak Roland. Aku tersenyum. “Nah betul tuh Rol,ayo ah pulang”ajakku merangkul bahu Roland. Roland tergelak.Aku dan Roland beranjak.Omen dan Obi ternyata mengekor.Aku mengabaikan Obi yang terus menggerutu karena Omen juga menolak ke GOR. Akhirnya aku dan Roland berlalu lebih dulu meninggalkan Omen dan Obi.Di tengah jalan aku dan Roland berpisah.Aku pulang ke rumah.Mama menemani aku makan siang sampai Gladis dan Roland datang.Aku pamit pada Roland saat dia mulai makan dengan mama dan Gladis. “Kemana Bro?”tanya Roland. “Molor”jawabku beranjak. Gladis terdengar tertawa dengan Roland sampai mama menegurnya.Aku cuek dan menuju kamarku.Aku suka cara Roland memperlakukan Gladis dan sejauh ini bisa aku percaya,jadi aku biarkan dia dekat dengan Gladis. Aku tertidur pulas juga setelah melihat foto fotomu yang aku ambil secara candid.Cukup lama aku tertidur sampai dering handphoneku berbunyi Obi gesrek calling….. Begitu yang terpampang di layar handphone dan aku abaikan.Paling mau ganggu aku.Tapi dering itu tak juga reda jadi aku mengangkatnya “Elo ngajak ribut ya!!”bentakku. “No…..buruan ke sekolah,bule pingsan”jawab Obi mengabaikan amukanku. Aku menegang dan langsung bangkit terduduk. “Jangan becanda.anak juragan minyak sama perawan jendral?”tanyaku mengacu pada julukan yang aku berikan pada Karin dan Sinta. “Karin sama Sinta di GOR sama gue,kan mereka cheers,Bule ga ikut No kan latihan Padesu.Karin tadi bilang,tapi tanggung ga bisa buru buru ke sekolah,No gimana nih,kasihan bule”jelas Obi. “Gue yang ke sekolah duluan Bi!,tar elo sama Karin nyusul ya!”pintaku lalu menutup telepon. Aku bergegas bangkit memakai bajuku,untung aku sudah mandi sebelum tidur tadi,kalo ga ribet jadi lama lagi. “No kemana?”tegur mama saat aku mengabil kunci mobilku. “Noni pingsan mah,aku susul dulu ke sekolah”pamitku mencium pipi mama “Hati hati!!”jerit mama saat aku sudah beranjak. Aku hanya mengangguk,aku sudah terlalu khawatir,jadi aku benar benar tancap gas ke sekolah.Sekolah terlihat sepi,dan aku semakin panik dengan kondisimu.Orang lain kan ga tau cara menangani kamu yang pingsan.Aku sih sudah di jelaskan gimana caranya menangani kamu yang pingsan. Berlarian aku menyusuri koridor sekolah,sampai aku memutuskan menyusulmu ke ruang kesenian. “Obi gesrek……”desisku meninju dinding karena kesal. Obi ternyata bohong,aku lihat kamu yang sedang tergelak dengan anggota Padesu.Aku jadi balik badan lagi dan mencoba menghubungi Obi,dan sialannya Obi tak mengangkat teleponku.Aku yakin dia sudah tau kalo aku mau ngamuk. Malah telepon mama yang masuk dan aku jadi laporan sama mama kalo Obi bohong soal kamu dan mama meledek.Aku jadi menutup telepon mama. Obi Gesrek Udah brodher jangan ngamuk,rayu bule biar mau baikan sama elo,kan elo udah di sekolah Begitu bunyi pesan Obi yang masuk setelah aku menutup telepon mama. Aku tertawa sendiri,ternyata ini cara Obi buat aku baikan sama kamu. Aku pikir sudah terlanjur juga,jadi aku menunggumu pulang.Ga lama sih,karena memang sudah sore.Jam 4 lewat,baru kamu terlihat keluar pintu masuk sekolah dengan temen temen Padesu mu. "Ayo gue anter pulang!"kataku mendekat Aku sudah tidak merasa gengsi Non,karena aku juga ga mungkin membiarkan kamu pulang sendiri sudah sesore ini Kamu berdiri canggung dan menatap ke arah teman teman padesumu "Udah Queen bareng Nino aja!"kata mereka "Eh...gue..."katamu panik "Duluan ya Queen,No !"pamit mereka Aku menghela nafas dan bergerak makin mendekat ke arahmu yang masih kelihatan bingung. "Buruan,udah sore!"kataku menarik tanganmu tak memberikan kamu lagi kesempatan menolak Tapi anehnya kamu nurut walaupun kamu terdiam begitu aku membawa mobilku beranjak dari sekolah "Elo tau darimana gue masih di sekolah?"tanyamu memecah keheningan Aku menghela nafas lega.Akhirnya kamu bicara "Obi,dia dari Karin!"jawabku Kamu mengangguk pelan lalu kita terdiam lagi.Sampai tiba di rumahmu "Makasih"katamu dan melepas safety belt. Aku hanya mengangguk "Eng ...mampir ga?"tanyamu takut takut Aku diam,dilemma sih tapi aku lalu menggeleng pelan "Ga udah deh,tar cowo lo marah!"tolakku Kamu malah tertawa pelan "Okey...makasih ya..."katakmu lalu membuka pintu mobil Aku berlalu juga dengan tidak rela,aku tetap mengawasimu dari spion tengah mobilku. “SHITT!!”umpatku memundurkan lagi mobilku saat aku lihat kamu malah jongkok di posisi kamu berdiri dengan menelungkupkan kepalamu pada lututmu.Pasti kamu pusing.Aku parkir mobilku depan rumahmu dan bergegas turun "Elo tuh cewe paling oon yang pernah gue kenal,udah tau gampang sakit,masih aja sok banget sibuk!"amukku kesal setelah berdiri di hadapanmu Kamu  mengadah menatapku "Pusing...."keluhmu Aku mengeram kesal lalu menggendongmu takut kamu pingsan.Kamu sudah mengalungkan lenganmu di leherku setelah membantuku memencet bel rumahmu. “Elo tuh kapan bisa ngerti sih kalo di bilangin!!,udah tau badan kampung,masih aja sih lo ga doyan makan sama doyan sibuk ga jelas”omelmu. Kamu malah senyam senyum. “Dengar Non bukan cengar cengir”bentakku Malah makin senyam senyum,ga jelas banget kamu tuh. "Kenapa den Nino?"tanya bibi berubah panik melihat aku memggendongmu masuk rumah "Cepat bawain kayu putih bi!,trus bikinin teh manis sama siapin makan!"perintahku Bibi terbirit b***t melakukan perintahku.aku melanjutkan langkah menggendongmu ke ruang makan.Sewaktu tiba di meja makan,baru aku menurunkanmu "Duduk!"perintahku begitu selesai menarik kursi makan. Kamu menurut dalam diam. "Kayu putihnya den!"kata bibi menyerahkan kayu putih kepadaku "Maksih bi!,bikinin teh manis hangat ya bi!,Noni ga makan siang jadi pusing!"jelasku "Eneng kebiasaan lupa makan!"kata bibi lalu ke pantry membuatkan minuman Aku sibuk mengolesi telapak tanganmu yang dingin dengan kayu putih begitu juga kakimu setelah kamu melepas sepatumu.Kamu tuh hangat kalo ga kamu pingsan,dokter bilang peredaran darahmu ga lancer jadi kamu sering pusing.Ya gimana gap using kalo kamu susah sekali makan. "Pakai in perut elo Non!,astaga keringetan dingin gini badan lo!"keluhku "Maaf...."desismu menunduk Aku menghela nafas pelan dan mengawasimu yang mengoleskan banyak kayu putih di perutmu,setelah selesai aku menggosok tanganku dengan tanganmu yang dingin.Aku melakukan untuk menstransfer panas seperti perintah doktermu.Dan saat aku menatapmu,kamu meringis lalu menggigit bibirmu dengan wajah merona.Kalo di film film romantic pasti kita udah ciuman Non. "Teh manisnya den Nino!"kata bibi menyerahkan secangkir teh manis hangat Dan buyarlah bayanganku. "Minum Non!"perintahku Kamu menurut menghabiskan air teh manis hangat dan menurut juga saat aku suruh makan setelah bibi rapi menyiapkan makanmu "Kenyang!"katamu mendorong piring yang tersisa setengah Aku terbelak "Makan atau gue pulang kalo elo ga nurut!"ancamku Kamu cemberut "Gue kenyang!,tadi udah minum teh manis No!"tolakmu Aku langsung mengambil sendok dan menyendok nasimu lagi "Buka mulut!"perintahku Kamu merengut lagi "Buka!!,atau gue..." "Iya!"jawabmu malas Aku tersenyum melihatmu membuka mulutmu lagi,Kamu tuh makan aja mesti banget makan di bawah ancaman.Bukan gak suka makan,tapi malas makan.Buktinya makananmu habis. "Nah gitu,suruh makan kaya di suruh makan beling!,heran!"keluhku setelah makananmu habis Kamu mengulum senyum "Maksih ya!"katamu Aku tersenyum lalu mengangguk. "Istirahat ya!,gue balik dulu!"kataku bangkit "Tar aja!"cegahmu mencekal tanganku Aku berbalik menatap cekalan tanganmu lalu menatapmu. "Gue....kangen elo!"katamu dengan wajah merona lalu menunduk Rasanya aku mau menjerit senang mendengar kamu bilang kangen aku.Tapi aku redam dengan pura pura menghela nafas "Ganti baju sana,pakai baju yang bener,gue tunggu di ruang TV!,bisa kan sendiri?"perintahku sekaligus bertanya Bukan apa,kamu tuh kalo di rumah sering banget pakai baju sembarangan.Untuk ada bibi yang bisa bikin aku tetap waras. "Bisa!"jawabmu lalu beranjak dengan riang Aku jadi tertawa melihatmu yang semangat menuruti perintahku.Aku beranjak ke ruang tengah rumahmu setelah menyuruh bibi membereskan meja makan.Kamu tak lama kembali dengan celana batik panjang dan kaos gombrong.Good girls.Kamu dengan santai duduk di sebelahku dan tak lama malah tiduran memanjang di sofa berbantal pahaku.Aku jadi ingat pas kamu baru pulang dari rumah sakit,pas aku temani juga kamu sering tidur berbantal pahaku sampai kamu tidur dan aku pindah tidur di karpet atau pamit pulang agar kamu istirahat. "Gue minta maaf!"cetusmu memunggungiku Aku diam,mencoba mencerna ucapanmu. "Gue tau kalo gue salah,harusnya gue terima kasih karena elo mau repot dan perduli sama gue!"lanjutmu Aku meghela nafas,kenapa ga dari kemarin kemarin Non,kelihku dalam hati "Ga ada elo gue kesepian!"curhatmu "Ada Karin sama Sinta,trus...ada......Anza"jawabku deg deg an Kamu mengadah menatapku dan aku menghindar dengan pura pura menonton TV. "Anza ga kaya elo!"katamu lalu berbalik lagi memungguiku "Tapi elo ga nolak di pacarin!"sanggahku pelan. Sakit euy!!,padahal ngomong gini doang. Kamu bangkit terduduk "Kata siapa gue pacaran sama Anza?"tanyamu. Aku menatapmu lalu menonton TV lagi,becanda kali kamu tuh. "Ya kan elo berduaan trus!"jawabku sok santai "Apa kemarin kemarin pas kita berduaan trus kita pacaran?"tanyamu melenceng "Ga!"jwabku spontan "Ya gue ma Anza begitu,dia cuma berbaik hati,mau antar gue pulang pas elo ngambek"jawabmu lalu senyam senyum menggoda Astaga….aku leganya luar biasa Non,perlahan senyum di wajahku terbit. "Sini Non!,boboan lagi,elo bawel kalo udah badan elo enakan!"perintahku menarik tanganmu lagi dan tak berani menatapmu "Tapi elo ngambek lagi ga?,kan gue udah minta maaf!"tolakmu Aku menoleh juga "Udah,ayo sih buruan!,elo butuh banyak istirahat!"alibiku "Beneran ga ngambek lagi?"tanyamu Aku menoleh lagi menatapmu,beneran kaya drama drama netflik yang suka Gladis tonton tau ga sih?? "Ya elah,gue mesti bilang apa lagi biar elo percaya"keluhku Dan aku terbelak saat selesai kamu teriak kamu sudah memelukku dan mencium pipiku. "Emang kesayangan!!"jeritmu girang Aku tertawa "Ngapa nyosor sih lo!"protesku sambil menatapmu Kamu merona dan perlahan melepaskan pelukanmu. "Salah sendiri elo wangi banget,minum parfum yak?"godamu Aku tertawa "Tidur yuk Non!,ngantuk gue,anjir Obi kaya orang kebakaran jenggot bilang ma gue kalo elo tepar di sekolah,trus Sinta ma Karin ga ada.Gue lagi tidur sampe loncat,elo tuh kalo ga bikin orang khawatir ga enak ya?"keluhku sambil rebahan memanjang di sofa. Kamu tertawa "Trus??"tanyamu ikutan merebahkan tubuhmu memanjang juga di sebelahku setelah aku bergeser memberimu ruang. Aku tidur menyamping karena kamu telentang di sebelahku. "Sampai sekolah gue malah liat elo lagi nyanyi di ruang kesenian,bikin sewot"keluhku lagi Kamu tertawa "Lagi elo mau aja di bohongin Obi"ledekmu Aku melotot "Trus elo berharap gue diam aja,elo kalo tepar lama,kalo elo di perkosa orang gimana?"bentakku Kamu menyikut perutku "Di sekolah bodoh!,mana ada yang perkosa,lagian anak Padesu cewe semua!"protesmu "Kan gue mikirnya si Anza ma elo,bisa aja dia modusin elo,elo kan kalo pingsan kaya orang mati,rugi bandar kalo elo di grepe dia.Gue aja ga pernah!"jawabku mesum Kamu melotot dan aku cengar cengir "Ya elah Non,becanda kali,kalo gue niat mah,pas elo nangis di gencet di toilet,udah habis lo gue grepe di gudang,malah gue perkosa kali.Anjir elo mulus banget mana wangi!"keluhku lagi "Elo m***m banget sih!"protesmu kesal Aku ngakak "Gue normal Non,yang kenceng kalo liat body mulus!"jawabku makin mesum Kamu merona lalu bangkit dan memukuliku pakai bantal sofa "Ampun Non!!,ampun!!"jeritku bercampur tawa dan menahan serangan bantal dengan tanganku "Lagian elo m***m trus"keluhmu menghentikan pukulanmu dengan wajah cemberut Aku ngakak.Kamu tiduran lagi dan memungguiku.Nino menyusulmu dan memeluk pinggangmu.Kamu diam mendapati kelakukanku. "Kalo cowo normal emang kalo dekat cewe bawaannya mau nyium trus ya?"tanyamu tiba tiba "Iyalah mau ngapain lagi!"jwabku dari balik punggungmu "Oh...pantes Anza niat banget mau nyium gue"katamu pelan Aku langsung bangkit terduduk lalu membalik badanmu "Elo di cium bibir ma Anza?"tanyaku kesal Kamu menggeleng "Apaan sih galak amat,kan gue bilang mau,bukan berarti dia berhasil nyium gue bodoh!"protesmu kesal Aku menghela nafas lega lalu tiduran lagi dan memeluk pinggangmu. "Trus?"tanyaku penasaran dari balik punggungmu. "Dia ngajak gue nonton,tapi dia ga kaya elo,dia ga marah tuh gue pake hotpants"jelasmu "Kalo gue?"tanyaku menahan tawaku Kamu balik badanmu lagi dan tiduran telentang setelah beringsut berbantal lengan sofa,Aku jadi tidur miring dan menyangga kepalaku dengan tangan agar jarang pandang kita sama "Kalo elo pasti ngamuk ngamuk trus nyuruh gue ganti celana.Tapi emang benar No!,gue jadi risih pas duduk di mobil,paha gue jadi keliatan banget,mana Anza jadi nyuri nyuri ngelirik,gue jadi kaya cewe bitchy!"keluhmu Aku terbahak,baru sadar dia kalo itu alasanku menyuruhnya pakai celana panjang "Dengarin!"perintahmu menyikut perutku lagi "Iya...bajiangan juga si Anza"komenku "Kata elo cowo normal kalo nafsu ma body mulus,kan body gue mulus"godamu "Ya....trus..."kataku sambil memutar mataku malas "Pas di bioskop dia lagi lagi ga kaya elo yang jagain gue dari mata mata cabul.Masa dia biarin b****g gue di pelototin cowo yang ngatri di belakang gue"lapormu "Sialan!,si Anza ga ngantri juga?"tanyaku merasa kesal. "Ngantri tapi ga kaya elo yang nyuruh gue berdiri depan elo,ga peka banget,sampai gue inisiatif berdiri depan dia"keluhmu lagi Ini yang sellau membuatku takut melepasmu Non.Takut kamu di modusin orang. "Trus dia ga beliin gue popcorn sama minuman,gue jadi cengo di dalam bioskop" "Ga punya duit kali dia,tapi dia grepe elo ga di bioskop?"cecarku seklaligus meledek Kamu cemberut menatapku. "Ngapa elo mikirnya gue cewe bitchy trus sih?,mana mungkin gue biarin dia kurang ajarin gue!,eh tapi tangannya resek juga dia taruh trus di paha gue,sampai gue kesel karena mesti singkirin trus tutupin paha gue pakai tas yang gue bawa"lanjutmu bercerita "Kurang ajar!,habis dia kalo ketemu gue di sekolah"ancamku geram Kamu melotot "Awas lo berani ribut ma dia"ancammu "Lah gue belain elo Noni!!"sanggahku gemes "Gue ga apa apa dan udah lewat juga.Gue jadiin pelajaran,lagian gue ga niat buat dekat dia lagi.Kan elo udah ga ngambek"jawabmu sambil cengar cengir "Tetap aja mesti kena bogem gue dulu!"kataku "Elo berantem ma dia,bukan gue senang,gue malah bakal jadiin dia pacar,biar dia puas grepe gue"ancammu Aku melotot "Jangan gila!"protesku "Bodo,elo aja gila niat pukulin orang yang gagal melakukan kejahatan"katamu santai "Gue janji ga akan mukul dia,tapi awas lo jadian ma dia!"ancamku "Iya...pokoknya kalo elo ingkar janji,gue langsung nembak Anza trus gue ga mau kenal elo!"ancammu Aku menggeram "Elo kenapa jadi cewe nyebelin banget sih!"keluhku Kamu tertawa "Tapi elo kengenin kan??"godamu dengan senyam senyum yang buat aku menegang Aku buru buru balik badan memungguimu "Cie Nino malu!!"ledekmu Aku berbalik lalu memeluk kepalamu karena ga tahan kamu ledek "Berisik!,tidur atau gue perkosa"ancamku Kamu tertawa lalu berbalik dan memeluk tubuhku.Astaga malah nyiksa aku "Non!,beneran kan Anza ga nyium elo?"tanyaku pura pura terpejam Semoga kamu ga mendengar detak jantungku yang menggila karena kamu semakin menyusup memelukku "Ga No!!"jawabmu Kita lalu terdiam. "No....elo kangen ga sih ma gue pas elo ngambek?"tanyamu dalam dekapanku "Tentu aja ga!"godaku Kamu mendengus kesal lalu berbalik lagi memungguiku.Aku menghela nafas pelan.Aku deg deg an Non,masa iya aku mesti jujur soal perasaanku sama kamu.Aku malu "Gue kangen Non,kangen banget,kangen muka jutek elo,sama pelototan mata elo,biru banget kaya gundu.Tapi kalo ingat elo trus menerus ga nurut pas gue khawatirin,kok gue jadi kesel.Mana pas terakhir kita ribut,elo bilang juga bisa hidup tanpa gue,gue jadi sebel lagi.Udah gitu elo malah kesana kemari sama Anza.Gue semakin merasa elo ga butuh gue lagi"ungkapku jujur. Perlahan aku merasakan usapan tanganmu pada tanganku yang melingkar di pinggangmu.Rasa hangat merambat naik di relung hatiku "Gue sadar elo cantik,setiap cowo pasti mau banget dekat elo.Jadi gue milih mundur,gue cuma bisa berharap siapa pun yang akhirnya bisa dekat sama elo,bisa jagain elo dan bisa perduli sama elo lebih dari gue"lanjutku semakin merasa nyaman untuk bicara. "Tapi ternyata ga ada bisa jagain gue sebaik elo ya?"potongmu Aku tertawa pelan "Makanya nurut kalo gue bilangin!"pintaku Kamu mengangguk pelan "Elo sayang gue ya??"tanyamu "Banget"jawabku di balik punggungmu "Alasannya?"tanyamu Aku gelagapan dan menghela nafas pelan "Ga tau,gara gara lihat elo pas sakit kali.Hasrat gue buat jagain elo jadi gede banget,dan ngalahin hasrat gue buat mesumin elo!"ungkapku mneggodamu. Terlalu serius semakin detak jantungku menggila dan kamu menyikut perutku lagi "Dasar c***l!"jeritmu pelan "Elo jangan dekat dekat cowo lain ya kecuali teman teman gue,mereka sama kaya gue yang ga minat modusin elo,percaya ma gue"pintaku tetap ga berani bilang kalo aku suka. Aku takut kamu mikir aku bohong,apa lagi kamu abis curhat soal kelakuan Anza.Dan aku senang saat kamu mengangguk "Kalo elo kesel,elo inget aja!,kalo gue ngelarang elo karena gue sayang dan perduli"alibiku Kamu hanya diam "Udah ah bobo yak,lumayan sampai bokap nyokap elo pulang,kalo mereka liat kita tidur pelukan gini tar besok kita di nikahin,tambah repot gue mesti seumur hidup elo repotin"godaku sambil memgeratkan pelukanku di pinggangmu. Aku suka wangimu Non jadi aku begitu,di tambah aku kangen banget sama kamu.Kamu mengangguk.Kita lalu diam,membuatku punya kesempatan menghirup wangimu lebih banyak lagi.Tak lama kamu benaran terlelap,aku yang gelisah karena kamu berbalik dan menyusup memelukku.Astaga…..sampai kapan aku tahan untuk ga nyabulin kamu kalo kamu salalu nantangin aku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD